kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45899,85   2,25   0.25%
  • EMAS1.378.000 0,95%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Korut Serukan Komunitas Internasional untuk Setop Pembuangan Air Limbah Fukushima


Senin, 10 Juli 2023 / 06:32 WIB
Korut Serukan Komunitas Internasional untuk Setop Pembuangan Air Limbah Fukushima
ILUSTRASI. Korut menyerukan kepada masyarakat internasional untuk menghentikan Jepang membuang air limbah ke laut. KCNA melalui REUTERS


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Bencana 2011 menyebabkan inti reaktor pabrik terlalu panas dan mencemari air di dalam fasilitas dengan bahan radioaktif tinggi.

Sejak itu, air baru dipompa untuk mendinginkan puing-puing bahan bakar di dalam reaktor. Air tanah dan air hujan juga bocor, menghasilkan lebih banyak air limbah radioaktif yang kini berjumlah 1,32 juta metrik ton – cukup untuk mengisi lebih dari 500 kolam renang berukuran Olimpiade.

Picu panic buying garam di Korea Selatan

Sebelumnya diberitakan, rencana Jepang memicu panic buying garam dan makanan laut di Korea Selatan. 

Banyak warga Korea Selatan melakukan pembelian panik untuk memastikan keamanan keluarga mereka. Permintaan yang meningkat ini telah menyebabkan lonjakan harga garam di Korea Selatan sebesar 27 persen dari dua bulan lalu, lapor The Independent. 

Warga Korea Selatan khawatir pelepasan air limbah dapat mencemari laut, menyebabkan masalah kesehatan, dan menaikkan harga garam dan makanan laut. 

Baca Juga: Panic Buying Air Minum Melanda Warga Malaysia, Ini yang Terjadi

Sebuah survei baru-baru ini oleh sebuah surat kabar China menemukan bahwa lebih dari 85 persen publik Korea Selatan menentang rencana Jepang, dengan tujuh dari 10 orang menyatakan bahwa mereka akan mengkonsumsi lebih sedikit makanan laut jika pelepasan itu dilanjutkan. 

Meskipun harga lebih tinggi, penjualan garam mengalami peningkatan yang signifikan, karena lebih banyak pelanggan yang mengungkapkan kekhawatiran tentang rencana pelepasan air limbah. 





TERBARU

[X]
×