Sumber: Reuters | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - AMMAN. Militer Suriah melaporkan pada Sabtu bahwa puluhan tentaranya tewas dalam serangan mendadak yang dilakukan kelompok pemberontak di barat laut Suriah.
Dalam serangan tersebut, pemberontak berhasil memasuki sebagian besar wilayah kota Aleppo, memaksa militer untuk merelokasi pasukan guna memperkuat pertahanan.
Pengakuan Publik Pertama Militer Suriah
Dalam pernyataan resminya, militer Suriah mengakui bahwa pemberontak yang dipimpin oleh kelompok Islamis Hayat Tahrir al-Sham (HTS) telah memasuki wilayah kota Aleppo yang dikuasai pemerintah.
Baca Juga: Pemberontak Suriah Serbu Aleppo, Bandara dan Jalan Ditutup
Serangan mendadak ini menjadi tantangan terbesar yang dihadapi Presiden Bashar al-Assad dalam beberapa tahun terakhir, mengguncang garis depan perang saudara Suriah yang relatif stabil sejak 2020.
Menurut militer, "Banyaknya jumlah teroris dan keberagaman medan pertempuran memaksa pasukan kami melakukan operasi redeployment untuk memperkuat garis pertahanan, melindungi warga sipil dan tentara, serta mempersiapkan serangan balasan."
Respons Militer dan Serangan Balik
Meskipun pemberontak berhasil menembus kota Aleppo, militer Suriah menyatakan bahwa mereka belum mampu membangun posisi tetap akibat serangan berkelanjutan dari artileri pemerintah.
Dua sumber militer Suriah melaporkan bahwa pesawat tempur Suriah dan Rusia menyerang posisi pemberontak di pinggiran Aleppo pada Sabtu.
Sejak 2015, Rusia telah mengerahkan kekuatan udaranya untuk mendukung Assad dalam perang saudara yang dimulai pada 2011.
Intervensi ini menjadi faktor kunci dalam mengembalikan kendali pemerintah atas wilayah yang sebelumnya dikuasai pemberontak.
Baca Juga: Hizbullah dan Israel Sepakati Gencatan Senjata, Mulai Berlaku 27 November 2024
Serangan Pemberontak dan Reaksi Internasional
Serangan ini dimulai dengan ofensif mendadak di wilayah yang dikuasai pemerintah, memungkinkan pemberontak mencapai Aleppo hampir satu dekade setelah pasukan pemerintah, yang didukung Rusia dan Iran, merebut kota tersebut.
Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, pada Jumat mengecam serangan pemberontak sebagai pelanggaran terhadap kedaulatan Suriah.
"Kami mendukung otoritas Suriah untuk segera memulihkan ketertiban dan tatanan konstitusional di wilayah tersebut," ujarnya.