kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.918.000   12.000   0,63%
  • USD/IDR 16.395   6,00   0,04%
  • IDX 7.550   -68,02   -0,89%
  • KOMPAS100 1.058   -6,27   -0,59%
  • LQ45 798   -6,91   -0,86%
  • ISSI 255   -0,71   -0,28%
  • IDX30 413   -3,18   -0,76%
  • IDXHIDIV20 473   -3,89   -0,82%
  • IDX80 120   -0,65   -0,54%
  • IDXV30 124   0,66   0,54%
  • IDXQ30 131   -1,42   -1,07%

Kota Kuno Berusia 3.500 Tahun Ditemukan di Peru: Penghubung Pantai, Andes, dan Amazon


Jumat, 04 Juli 2025 / 10:04 WIB
Kota Kuno Berusia 3.500 Tahun Ditemukan di Peru: Penghubung Pantai, Andes, dan Amazon
ILUSTRASI. Situs peradaban Caral di Peru, peradaban tertua di benua Amerika yang muncul sekitar 5.000 tahun lalu.


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - LIMA. Para arkeolog di Peru mengungkap penemuan kota kuno berusia sekitar 3.500 tahun yang diyakini pernah menjadi pusat perdagangan penting, menghubungkan budaya di pesisir Samudra Pasifik dengan kawasan pegunungan Andes dan hutan Amazon.

Kota ini berkembang pada masa yang sejajar dengan peradaban awal di Timur Tengah dan Asia.

Baca Juga: Julio Cesar Chavez Jr Ditangkap Otoritas Imigrasi AS, Diduga Terlibat Kartel Sinaloa

Rekaman drone yang dirilis oleh para peneliti menunjukkan pusat kota berbentuk lingkaran yang terletak di teras bukit, dengan sisa-sisa bangunan dari batu dan lumpur pada ketinggian sekitar 600 meter di atas permukaan laut.

Kota kuno ini dinamakan Peñico, terletak di provinsi Barranca, wilayah utara Peru, dan diperkirakan berdiri antara tahun 1800 hingga 1500 SM.

Lokasinya tidak jauh dari situs peradaban Caral, peradaban tertua di benua Amerika yang muncul sekitar 5.000 tahun lalu.

Peradaban Caral memiliki 32 struktur monumental dan sejajar dengan peradaban besar seperti Mesir, India, Sumeria, dan China.

Namun, menurut para peneliti, Caral berkembang tanpa pengaruh luar alias dalam isolasi total.

Baca Juga: Putin kepada Trump: Soal Ukraina, Rusia Tidak Akan Mundur dari Tujuan Awal

Arkeolog Ruth Shady, yang memimpin penelitian terhadap Peñico, mengatakan kota ini sangat penting karena diperkirakan muncul setelah peradaban Caral hancur akibat perubahan iklim.

“Mereka berada di lokasi strategis untuk perdagangan dan pertukaran dengan masyarakat dari pesisir, dataran tinggi, hingga hutan,” ujar Shady.

Arkeolog Marco Machacuay dari Kementerian Kebudayaan Peru menjelaskan dalam konferensi pers bahwa signifikansi Peñico terletak pada kelanjutan budaya Caral.

Setelah delapan tahun penelitian, tim arkeolog berhasil mengidentifikasi hingga 18 struktur di situs Peñico, termasuk kuil upacara dan kompleks hunian.

Dinding alun-alun utama menarik perhatian karena memiliki relief pahatan dan gambar pututu, yakni terompet dari cangkang kerang yang suaranya bisa terdengar dari jarak jauh.

Baca Juga: Trump Pilih Tarif Tunggal Ketimbang Negosiasi Rumit, Surat Tarif Mulai Dikirim Jumat

Di bangunan lain, para peneliti menemukan patung tanah liat berbentuk manusia dan hewan, benda upacara, serta kalung dari manik-manik dan kerang laut.

Peru memang dikenal sebagai pusat budaya kuno, dengan banyak situs arkeologi penting seperti runtuhan Inca Machu Picchu di Cusco dan garis-garis misterius Nazca di wilayah pesisir selatan negara itu.




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×