kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.907.000   -4.000   -0,21%
  • USD/IDR 16.212   -17,00   -0,10%
  • IDX 6.865   -12,86   -0,19%
  • KOMPAS100 999   -3,55   -0,35%
  • LQ45 764   -2,07   -0,27%
  • ISSI 226   -1,00   -0,44%
  • IDX30 393   -1,12   -0,29%
  • IDXHIDIV20 455   -0,68   -0,15%
  • IDX80 112   -0,32   -0,28%
  • IDXV30 114   0,03   0,02%
  • IDXQ30 127   -0,74   -0,58%

Trump Pilih Tarif Tunggal Ketimbang Negosiasi Rumit, Surat Tarif Mulai Dikirim Jumat


Jumat, 04 Juli 2025 / 09:37 WIB
Trump Pilih Tarif Tunggal Ketimbang Negosiasi Rumit, Surat Tarif Mulai Dikirim Jumat
ILUSTRASI. U.S. President Donald Trump gestures, as he departs for Pennsylvania, on the South Lawn of the White House in Washington, D.C., U.S., May 30, 2025. REUTERS/Kent Nishimura 


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

​KONTAN.CO.ID – WASHINGTON. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan bahwa pemerintahannya akan mulai mengirimkan surat kepada negara-negara mitra dagang pada Jumat (4/7), yang berisi rincian tarif impor yang akan dikenakan oleh AS.

Kebijakan ini menjadi pergeseran dari janji awal Trump yang ingin melakukan kesepakatan bilateral satu per satu.

Baca Juga: Trump Menang Besar Usai Kongres Sahkan RUU Andalan

Trump mengatakan bahwa proses negosiasi dengan lebih dari 170 negara terlalu rumit. Oleh karena itu, ia memilih pendekatan langsung dengan menetapkan tarif tetap misalnya 20% hingga 30% dan mengirimkannya kepada 10 negara sekaligus.

“Kita punya lebih dari 170 negara. Berapa banyak kesepakatan yang bisa kita buat? Ini sangat rumit,” ujar Trump kepada wartawan sebelum berangkat ke Iowa, Kamis (3/7) waktu setempat.

Meski begitu, Trump menyebut masih ada kemungkinan dibuatnya beberapa kesepakatan dagang secara rinci dengan beberapa negara, seperti yang baru saja diumumkan dengan Vietnam pada Rabu lalu.

Baca Juga: Trump Menaikkan Tarif Masuk Taman Nasional untuk Wisatawan Asing

Lebih Sederhana, Lebih Cepat

Komentar Trump menyoroti tantangan dalam menyelesaikan perjanjian perdagangan menyeluruh yang mencakup tarif hingga hambatan non-tarif seperti larangan impor produk pertanian.

Awal tahun ini, para penasihat utama Trump menargetkan 90 kesepakatan dalam 90 hari, namun rencana ini dinilai terlalu ambisius dan diragukan oleh para pakar perdagangan internasional.

Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan kepada Bloomberg TV bahwa sekitar 100 negara kemungkinan besar akan dikenai tarif timbal balik sebesar 10%, dan ia memperkirakan akan ada "gelombang" pengumuman kesepakatan perdagangan sebelum tenggat waktu 9 Juli, ketika tarif bisa dinaikkan drastis.

Ini lebih sedikit dari yang diproyeksikan sebelumnya. Daftar awal menunjukkan 123 yurisdiksi akan dikenai tarif 10%, termasuk beberapa wilayah kecil seperti Pulau Heard dan Kepulauan McDonald milik Australia.

Baca Juga: Kementerian Keuangan AS Memperkirakan 100 Negara Bakal Kena Tarif Timbal Balik 10%

Dari Diskon Sementara ke Ketetapan Tarif

Trump sempat mengejutkan pasar pada 2 April lalu dengan pengumuman tarif timbal balik antara 10% hingga 50%.

Namun, sebagian besar negara sementara hanya dikenai tarif 10% guna memberi ruang untuk negosiasi hingga batas waktu 9 Juli.

Hanya segelintir negara yang benar-benar terlibat negosiasi, salah satunya Inggris, yang berhasil mempertahankan tarif 10% serta mendapatkan perlakuan khusus di sektor otomotif dan mesin pesawat.

Negara-negara mitra utama lainnya malah dikenai tarif lebih tinggi seperti Uni Eropa (20%), India (26%), dan Jepang (24%).

Baca Juga: Kekayaan Donald Trump Bertambah hingga US$620 Juta Berkat Aset Kripto

Negara lain yang belum membuka negosiasi dengan pemerintahan Trump akan menghadapi tarif yang jauh lebih tinggi, termasuk Lesotho (50%), Madagaskar (47%), dan Thailand (36%).

Trump baru-baru ini menyepakati perjanjian dagang dengan Vietnam, di mana tarif terhadap banyak produk Vietnam diturunkan dari 46% menjadi 20%.

Di sisi lain, Vietnam juga akan membebaskan bea masuk bagi berbagai produk asal AS.

Selanjutnya: RKAB Mau Diubah Jadi Per Tahun, Pengusaha Soroti Dampak Investasi Industri Nikel

Menarik Dibaca: Ariston Berusaha Jaring Pasar Peminat Efisiensi Energi RT di IndoBuildTech




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×