kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.907.000   -4.000   -0,21%
  • USD/IDR 16.217   4,00   0,02%
  • IDX 6.864   -14,20   -0,21%
  • KOMPAS100 999   -3,10   -0,31%
  • LQ45 763   -2,26   -0,29%
  • ISSI 226   -0,55   -0,24%
  • IDX30 393   -1,27   -0,32%
  • IDXHIDIV20 454   -1,69   -0,37%
  • IDX80 112   -0,33   -0,30%
  • IDXV30 114   -0,06   -0,05%
  • IDXQ30 127   -0,65   -0,51%

Kementerian Keuangan AS Memperkirakan 100 Negara Bakal Kena Tarif Timbal Balik 10%


Jumat, 04 Juli 2025 / 05:32 WIB
Kementerian Keuangan AS Memperkirakan 100 Negara Bakal Kena Tarif Timbal Balik 10%
ILUSTRASI. Sekitar 100 negara kemungkinan akan mendapatkan tarif timbal balik atawa tarif resiprokal sebesar 10% sebelum 9 Juli 2025


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Sekitar 100 negara kemungkinan akan mendapatkan tarif timbal balik atawa tarif resiprokal sebesar 10%. Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan bahwa ia mengharapkan serangkaian kesepakatan perdagangan diumumkan sebelum batas waktu 9 Juli, yang dapat menyebabkan tarif meningkat tajam.

"Kita akan melihat bagaimana Presiden ingin memperlakukan mereka yang bernegosiasi, apakah dia senang bahwa mereka bernegosiasi dengan itikad baik," kata Bessent kepada Bloomberg Television.

"Saya kira kita akan melihat sekitar 100 negara yang hanya mendapatkan tarif timbal balik minimum 10% dan kita akan mulai dari sana. Jadi saya kira kita akan melihat banyak tindakan dalam beberapa hari mendatang," kata Bessent.

Jika tarif 10% diberikan kepada 100 negara, jumlahnya akan lebih sedikit dari yang semula dibayangkan oleh pemerintahan Trump.

Baca Juga: Pasar Tenaga Kerja AS Tetap Tangguh, Pemangkasan Suku Bunga The Fed Makin Mundur

Daftar tarif timbal balik aslinya menunjukkan 123 yurisdiksi yang diberi tarif 10% - sebagian besar negara kecil, bersama dengan beberapa wilayah seperti Kepulauan Heard dan McDonald di Australia yang tidak berpenghuni.

Pada bulan April, Trump untuk sementara menurunkan tarif bagi sebagian besar negara menjadi 10% untuk memberi waktu bagi negara-negara tersebut melakukan negosiasi.

Banyak negara dengan tarif bea masuk awal 10% belum melakukan negosiasi dengan pemerintahan Trump, kecuali Inggris, yang mencapai kesepakatan pada bulan Mei untuk mempertahankan tarif 10% dan memperoleh perlakuan istimewa untuk beberapa sektor termasuk otomotif dan mesin pesawat terbang.

Mitra dagang utama yang kini terlibat dalam negosiasi dengan AS dapat melihat tarif yang jauh lebih tinggi, termasuk 20% untuk Uni Eropa, 26% untuk India, dan 24% untuk Jepang. 

Negara-negara lain yang belum terlibat dalam pembicaraan dagang dengan pemerintahan Trump menghadapi tarif timbal balik yang lebih tinggi, termasuk 50% untuk Lesotho, 47% untuk Madagaskar, dan 36% untuk Thailand.

Baca Juga: Wall Street Reli: Indeks S&P 500 dan Nasdaq Kembali Ditutup di Rekor Tertinggi

Trump pada hari Rabu mengumumkan kesepakatan dengan Vietnam yang katanya memangkas tarif AS atas banyak barang Vietnam menjadi 20% dari yang sebelumnya diancamnya sebesar 46%, dengan banyak produk AS diklaim diizinkan masuk ke Vietnam bebas bea.

Selanjutnya: LPG 3 Kg Satu Harga akan Mulai Diatur pada Tahun 2026, Begini Skemanya

Menarik Dibaca: Resep Puding Cokelat Alpukat, Dessert Simpel Nikmat Favorit Keluarga




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×