Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Amerika Serikat membuka era nuklir pada bulan Juli 1945 dengan uji coba bom atom berkekuatan 20 kiloton di Alamogordo, New Mexico, pada bulan Juli 1945, dan kemudian menjatuhkan bom atom di kota Hiroshima dan Nagasaki di Jepang pada bulan Agustus 1945 di akhir Perang Dunia Dua.
Uni Soviet mengejutkan negara-negara Barat dengan meledakkan bom nuklir pertamanya empat tahun kemudian, pada bulan Agustus 1949.
Dalam lima dekade antara tahun 1945 dan Perjanjian Pelarangan Uji Coba Nuklir Komprehensif tahun 1996, lebih dari 2.000 uji coba nuklir dilakukan. Data PBB menunjukkan, 1.032 di antaranya dilakukan oleh Amerika Serikat dan 715 di antaranya dilakukan oleh Uni Soviet.
Putin pada bulan Februari menangguhkan partisipasi dalam perjanjian New START, perjanjian pengendalian senjata besar terakhir Rusia dengan Washington.
Dia juga memperingatkan bahwa jika Amerika Serikat kembali melakukan uji coba nuklir, maka Rusia juga akan melanjutkannya.
Baca Juga: Krisis Ekonomi Akut, Warga Kuba Pilih Berperang untuk Rusia di Ukraina
The New York Times melaporkan pada hari Senin bahwa citra satelit dan data penerbangan menunjukkan bahwa Rusia mungkin sedang bersiap untuk menguji coba rudal jelajah bertenaga nuklir – atau mungkin baru saja mengujinya.
“Saya tidak tahu dari mana jurnalis NYT mendapatkan informasi ini,” kata Peskov dari Kremlin. “Rupanya, citra satelit perlu dipelajari lebih detail.”
"The New York Times mendukung pemberitaan kami," kata juru bicara surat kabar tersebut dalam pernyataan melalui email.