kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.950.000   -18.000   -0,91%
  • USD/IDR 16.310   12,00   0,07%
  • IDX 7.156   38,26   0,54%
  • KOMPAS100 1.043   8,35   0,81%
  • LQ45 800   4,89   0,62%
  • ISSI 232   2,05   0,89%
  • IDX30 415   0,46   0,11%
  • IDXHIDIV20 485   0,27   0,06%
  • IDX80 117   0,78   0,67%
  • IDXV30 119   -0,05   -0,04%
  • IDXQ30 133   0,10   0,08%

Krisis Iran-Israel Memuncak! Trump Tinggalkan KTT G7 Lebih Awal


Selasa, 17 Juni 2025 / 12:09 WIB
Krisis Iran-Israel Memuncak! Trump Tinggalkan KTT G7 Lebih Awal
ILUSTRASI. Donald Trump secara tiba-tiba meninggalkan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 pada Senin (16 Juni 2025), sehari lebih awal dari jadwal.. REUTERS/Evelyn Hockstein


Sumber: AP News | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - KANANASKIS. Presiden Amerika Serikat Donald Trump secara tiba-tiba meninggalkan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 pada Senin (16 Juni 2025), sehari lebih awal dari jadwal.

Langkah ini diambil di tengah eskalasi konflik antara Israel dan Iran, yang semakin mendalam setelah kampanye pemboman udara Israel terhadap situs nuklir Iran memasuki hari keempat.

Keputusan Trump disertai seruan dramatis di media sosial: “Semua orang harus segera evakuasi dari Tehran!” peringatan yang memicu kekhawatiran global atas potensi keterlibatan militer AS secara langsung dalam konflik tersebut.

Ketegangan Memuncak di Tengah Upaya Diplomasi G7

KTT G7 tahun ini yang diselenggarakan di pegunungan Rocky Kanada sejatinya bertujuan untuk meredakan berbagai krisis dunia—mulai dari konflik di Ukraina dan Gaza, hingga tekanan ekonomi akibat kebijakan tarif Trump. Namun, fokus pertemuan bergeser drastis ketika krisis Iran-Israel memburuk secara tiba-tiba.

Baca Juga: Trump Rilis Operator Seluler Sendiri, Tawarkan Ponsel Emas dan Fitur Gila-Gilaan!

Presiden Trump menyatakan bahwa Iran telah diberi waktu 60 hari untuk menyepakati batasan baru atas program nuklirnya. Namun, menurutnya, kesempatan itu telah terlewat dan kini “mereka harus membuat kesepakatan, sebelum semuanya terlambat.”

Trump enggan memberikan rincian mengenai kemungkinan intervensi militer AS saat ditanya oleh wartawan, hanya mengatakan, “Saya tidak ingin membahas itu.”

Target Serangan Israel dan Keterbatasan Militer

Israel dilaporkan telah menargetkan beberapa fasilitas nuklir Iran, tetapi belum berhasil menghancurkan situs pengayaan uranium Fordo yang berada jauh di bawah tanah.

Untuk menyerang situs tersebut, dibutuhkan senjata penghancur bunker GBU-57 Massive Ordnance Penetrator milik AS, yang hanya dapat diluncurkan menggunakan pesawat pembom siluman B-2—kemampuan yang saat ini tidak dimiliki oleh Israel.

Seruan Trump dan Reaksi Para Pemimpin Dunia

Sebelum meninggalkan KTT, Trump sempat berfoto bersama para pemimpin G7 lainnya dan mengatakan singkat, “Saya harus kembali. Ini sangat penting.” Ia kemudian membatalkan pertemuan hari Selasa dengan Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.

Baca Juga: Pemimpin G7 Terbelah Tanggapi Komentar Trump soal Rusia dan Tarif Perdagangan

Perdana Menteri Kanada Mark Carney selaku tuan rumah KTT menyatakan, “Saya berterima kasih atas kehadiran Presiden Trump dan sepenuhnya memahami keputusannya untuk kembali lebih awal.”

Para pemimpin dari Jerman, Prancis, Inggris, Italia, Jepang, dan Uni Eropa mengadakan pertemuan darurat membahas krisis Timur Tengah. Kanselir Jerman Friedrich Merz menegaskan bahwa Iran tidak boleh memperoleh kemampuan senjata nuklir dalam bentuk apa pun.

Pernyataan bersama G7 pun dirilis Senin malam, menekankan bahwa “Iran tidak boleh memiliki senjata nuklir” dan menyerukan deeskalasi lebih luas di Timur Tengah, termasuk gencatan senjata di Gaza.

Tarik Ulur Diplomatik dan Posisi AS

Meski Trump menyatakan bahwa Iran “tidak memenangkan perang ini,” para analis melihat kecenderungan sang presiden untuk memilih jalur aksi unilateral dibanding membangun konsensus multilateral. Sikap ini kembali tercermin ketika Trump mengkritik G7 karena mengecualikan Rusia dari keanggotaan sejak 2014, serta mengusulkan penambahan China ke dalam kelompok tersebut.

Trump juga menegaskan kembali doktrin “America First” dalam unggahan di platform Truth Social miliknya:
“AMERICA FIRST berarti banyak hal HEBAT, termasuk fakta bahwa IRAN TIDAK BOLEH PUNYA SENJATA NUKLIR. MAKE AMERICA GREAT AGAIN!!!”

Baca Juga: Konflik Iran-Israel Masuki Hari Kelima, Trump Desak Warga Iran Keluar dari Tehran

Ketidakpastian Paket Pertahanan Ukraina dan Perdagangan Global

Kepergian Trump meninggalkan ketidakpastian atas rencana pertemuan dengan Presiden Zelenskyy, yang dijadwalkan untuk membahas paket pertahanan penting dari AS bagi Ukraina dalam menghadapi invasi Rusia.

Di sisi ekonomi, Trump kembali menegaskan kebijakan tarif tinggi, termasuk pajak 50% untuk baja dan aluminium, serta tarif 10% untuk sebagian besar barang impor. Meskipun AS dan Inggris mengumumkan kerangka perdagangan baru, tarif dasar tetap diberlakukan sebagai sumber pendapatan untuk membiayai pemotongan pajak dalam negeri.

Kanada dan Meksiko juga menghadapi tarif hingga 25% dengan alasan menghentikan penyelundupan fentanyl. Namun sebagian produk tetap dilindungi oleh Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (USMCA) yang ditandatangani pada masa jabatan pertama Trump.

Selanjutnya: Tensi Tinggi karena Apa, ya? Ini 12 Penyebab Umum Tekanan Darah Tinggi

Menarik Dibaca: Tensi Tinggi karena Apa, ya? Ini 12 Penyebab Umum Tekanan Darah Tinggi




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×