kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.906.000   5.000   0,26%
  • USD/IDR 16.260   -19,00   -0,12%
  • IDX 6.904   3,46   0,05%
  • KOMPAS100 1.002   -1,47   -0,15%
  • LQ45 762   -5,14   -0,67%
  • ISSI 228   0,95   0,42%
  • IDX30 393   -2,78   -0,70%
  • IDXHIDIV20 453   -3,10   -0,68%
  • IDX80 112   -0,45   -0,40%
  • IDXV30 114   -0,16   -0,14%
  • IDXQ30 127   -1,02   -0,80%

Iran-Israel Memanas, Teheran Minta Gencatan Senjata Lewat Trump


Senin, 16 Juni 2025 / 23:54 WIB
Iran-Israel Memanas, Teheran Minta Gencatan Senjata Lewat Trump
ILUSTRASI. Bendera Iran dan Israel, simbol atom, dan kata-kata 'Program nuklir' terlihat dalam ilustrasi ini yang diambil pada tanggal 16 Juni 2025 REUTERS/Dado Ruvic/Illustration


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID – TEL AVIV/DUBAI. Ketegangan di Timur Tengah memanas. Iran menyerukan kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk menekan Israel agar segera melakukan gencatan senjata, menyusul perang udara yang telah berlangsung selama empat hari dan memakan korban jiwa di kedua belah pihak.

"Jika Presiden Trump sungguh-sungguh ingin mengedepankan diplomasi, maka langkah selanjutnya sangat menentukan. Israel harus menghentikan agresinya," kata Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araqchi, dalam pernyataan di platform X, Senin (16/6).

Baca Juga: Iran Ancam Tutup Selat Hormuz, Harga Minyak Dunia Terancam Tembus US$130 per Barel

"Tanpa penghentian total agresi militer terhadap kami, respons kami akan terus berlanjut. Hanya satu panggilan dari Washington yang bisa membungkam Netanyahu dan itu bisa membuka jalan bagi diplomasi."

Beberapa sumber mengatakan kepada Reuters bahwa Iran telah meminta Qatar, Arab Saudi, dan Oman untuk mendesak Trump agar menekan Israel menerima gencatan senjata.

Sebagai imbalannya, Iran menyatakan akan bersikap lebih fleksibel dalam negosiasi nuklir.

Namun, di sisi lain, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu justru menyatakan negaranya tengah berada "di jalur menuju kemenangan".

Dalam kunjungan ke pangkalan udara, ia menegaskan dua tujuan utama Israel: menghancurkan program nuklir Iran dan melumpuhkan sistem misilnya.

"Kami serukan kepada warga Teheran: 'Mengungsi-lah.' Dan kami sedang bertindak," tegas Netanyahu.

Baca Juga: Great Eastern Nilai Konflik Israel-Iran Dapat Berdampak bagi Asuransi Marine Cargo

Serangan Terbesar Sejak Revolusi 1979

Israel meluncurkan serangan udara kejutan pada Jumat lalu, menewaskan hampir seluruh jajaran tertinggi militer Iran serta sejumlah ilmuwan nuklirnya.

Israel mengklaim telah menguasai wilayah udara Iran dan berencana meningkatkan intensitas serangan dalam beberapa hari ke depan.

Sebagai balasan, Iran meluncurkan salah satu serangan misil paling mematikan dalam sejarah konflik antara kedua negara.

Beberapa rudal berhasil menembus sistem pertahanan berlapis Israel dan menewaskan warga sipil di Tel Aviv dan Haifa.

Total korban jiwa di pihak Iran telah mencapai lebih dari 224 orang, sebagian besar adalah warga sipil.

Baca Juga: Konflik Iran-Israel Bisa Mengancam Defisit Fiskal Hingga Inflasi Barang Impor

Media Iran menampilkan gambar anak-anak, perempuan, dan lansia yang terluka. Stasiun TV pemerintah menayangkan bangunan presiden yang runtuh, mobil hangus, dan jalanan hancur di pusat kota Teheran.

Warga dilaporkan berusaha mengungsi, dengan antrean panjang di SPBU dan ATM yang kehabisan uang tunai.

"Saya putus asa. Anak-anak saya ketakutan dan tidak bisa tidur karena suara ledakan," kata Gholamreza Mohammadi (48), pegawai negeri, kepada Reuters melalui sambungan telepon dari Teheran.

"Kami hanya bisa bersembunyi di bawah meja makan."

Sementara di Israel, 24 warga sipil dilaporkan tewas akibat serangan balasan Iran. Tayangan televisi memperlihatkan tim penyelamat mencari korban di reruntuhan rumah yang hancur.

“Yang menakutkan adalah ketidakpastian ini. Apakah ini akan berlangsung lama, atau justru makin buruk? Kami tidak tahu,” kata Guydo Tetelbaum (31), seorang koki di Tel Aviv.

Baca Juga: Ini 9 Negara Pemilik Senjata Nuklir di Tahun 2025, Tak Ada Nama Iran




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×