Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - Iran membalas serangan udara besar-besaran Israel dengan meluncurkan sekitar 200 rudal balistik dan drone pada Sabtu (14/6/2025) dini hari. Serangan saling balas ini memicu kekhawatiran akan eskalasi perang di kawasan dan dampak global yang meluas.
Di Israel, rudal menghantam beberapa permukiman. Sirene berbunyi di berbagai kota. Tiga orang tewas, termasuk seorang wanita dan seorang pria, dan puluhan lainnya luka-luka. Seorang bayi berhasil diselamatkan dari reruntuhan rumah di Rishon LeZion, selatan Tel Aviv.
Iran melaporkan serangan balasan Israel sebelumnya telah menghancurkan kompleks perumahan Shahid Chamran di Teheran. Sedikitnya 60 orang tewas, termasuk 20 anak-anak. Selain itu, dua rudal dilaporkan menghantam Bandara Mehrabad. Belum ada konfirmasi resmi dari Israel atas laporan ini.
Baca Juga: Houthi yang Didukung Iran Luncurkan Dua Rudal ke Arah Israel
Serangan Israel pada Jumat menargetkan tokoh penting militer dan ilmuwan nuklir Iran. Menurut pejabat militer Israel, sembilan ilmuwan tewas dan fasilitas nuklir di Esfahan serta Natanz mengalami kerusakan serius yang membutuhkan waktu berminggu-minggu untuk diperbaiki.
Utusan Iran untuk PBB menyebut 78 orang tewas dan lebih dari 320 orang terluka dalam serangan itu, sebagian besar warga sipil.
Iran mengancam akan menyerang pangkalan militer negara-negara yang membantu Israel.
AS Bantu Tembak Rudal
Amerika Serikat membantu menembak jatuh rudal Iran yang mengarah ke Israel. Presiden AS Donald Trump memuji operasi Israel dan mengancam respons lebih besar bila Iran menolak mengurangi program nuklirnya. Namun, Teheran menolak hadir dalam perundingan yang dijadwalkan digelar di Oman akhir pekan ini.
Pihak Iran menilai serangan Israel membuat dialog nuklir tidak berarti. “Tidak mungkin berbicara damai sambil membiarkan Israel membom wilayah kami,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran.
Negara-negara Teluk, yang khawatir terseret konflik, menyerukan ketenangan. Harga minyak dunia melonjak 7% akibat ketegangan ini.
Kelompok Houthi di Yaman juga meluncurkan rudal ke Israel, namun salah satu rudal menyasar Tepi Barat dan melukai lima warga Palestina, termasuk tiga anak-anak.
Sementara itu, Hizbullah dan Hamas, dua sekutu utama Iran, saat ini dalam posisi lemah usai konflik sebelumnya di Lebanon dan Gaza.
Baca Juga: Israel Perluas Produksi Rudal Arrow 3, Ancaman Baru bagi Iran dan Houthi
Israel telah memobilisasi pasukan cadangan dan menempatkan unit tambahan di perbatasan Lebanon dan Yordania. Kepala staf angkatan udara Israel, Tomer Bar, menyebut jalur menuju Iran kini "telah diaspal", menandakan kesiapan serangan lebih lanjut.
Iran bersikukuh program nuklirnya bersifat sipil, meski telah beberapa kali menyembunyikan aktivitas dari Badan Energi Atom Internasional. Israel, yang tak menandatangani Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir, menyatakan tak akan membiarkan Iran memiliki senjata atom.
Paus Leo menyerukan penghentian kekerasan dan dialog damai. Ia meminta semua negara bertindak demi perdamaian dan dunia bebas senjata nuklir.
“Tidak ada negara yang boleh mengancam eksistensi negara lain,” ujarnya.