Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Ketenangan gencatan senjata sama sekali tidak terasa di Tepi Barat. Tank-tank Israel masih terus bergerak dan memberikan teror kepada warga Palestina.
Kementerian Luar Negeri Palestina melalui X menyampaikan, bahwa pengerahan tank di Tepi Barat yang diduduki merupakan kelanjutan dari genosida, pemindahan paksa, dan aneksasi Israel.
Dalam pernyataan resmi yang dirilis hari Senin (24/2), kementerian tersebut menilai Israel telah memicu eskalasi keamanan yang serius di Tepi Barat.
Mereka juga menggarisbawahi situasi pemindahan paksa 40.000 warga Palestina dan pernyataan Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, bahwa warga Palestina tidak akan dapat kembali ke rumah mereka.
"Kementerian kembali menyerukan kepada masyarakat internasional untuk segera melakukan intervensi guna menghentikan agresi Israel yang tidak terkendali," tulis Kementerian Luar Negeri Palestina.
Baca Juga: Netanyahu Ancam Segera Akhir Gencatan Senjata dan Kembali Menyerang Gaza
Pengerahan tank Israel kali ini merupakan yang pertama kalinya sejak 20 tahun.
Pemerintah Israel pada hari Minggu (23/2) memerintahkan militer untuk mempersiapkan masa tinggal lebih panjang di Tepi Barat untuk memerangi kelompok militan Palestina di kamp-kamp pengungsi di daerah tersebut.
Israel mengklaim bahwa kamp pengungsi tersebut telah menjadi benteng kelompok militan selama beberapa dekade.
Pada kenyataannya, kamp tersebut menampung keturunan warga Palestina yang melarikan diri atau diusir dari rumah mereka dalam perang tahun 1948, tak lama setelah Israel mendeklarasikan kemerdekaannya di tanah Palestina.
Dalam satu bulan terakhir sejak gencatan senjata Gaza dimulai, puluhan ribu warga Palestina telah mengungsi dari rumah mereka di Tepi Barat.
Baca Juga: Uni Eropa: Warga Gaza Harus Kembali ke Rumah dengan Bermartabat
Langkah tersebut diambil karena militer memasuki kamp-kamp pengungsian yang padat di kota-kota titik api seperti Jenin dan Tulkarm, kemudian secara acak menuduh sejumlah pengungsi terlibat dalam jaringan Hamas dan Jihad Islam.
Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengatakan sekitar 40.000 warga Palestina telah dipindahkan dari kamp-kamp yang berada di Tepi Barat.
"Untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade di Yudea dan Samaria, kami mengirimkan tank. Ini berarti satu hal, kami memerangi terorisme dengan segala cara dan di mana saja," kata Katz dalam pernyataannya hari Minggu.
Tentara Israel telah menghancurkan rumah-rumah dan infrastruktur penting, termasuk menggali jalan dan mengganggu pasokan listrik dan air di Tepi Barat.
Tonton: Ultimatum Israel: Gencatan Senjata Gaza Berakhir Jika Sandera Tak Dibebaskan Sabtu