Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Ketegangan Iran-Israel kian memanas dan merambah ke panggung diplomasi global.
Dalam sidang darurat Dewan Keamanan PBB, Jumat (13/6), Iran menuding Amerika Serikat (AS) terlibat dalam serangan militer Israel terhadap wilayahnya, tuduhan yang langsung dibantah Washington.
Wakil Tetap Iran untuk PBB, Amir Saeid Iravani, menyebut dukungan AS terhadap Israel menjadikannya "komplicit" dalam eskalasi konflik yang terjadi.
Baca Juga: Investor Serbu Safe Haven dan Minyak, Wall Street Jatuh di Tengah Konflik Israel-Iran
Ia menuduh Israel ingin menggagalkan diplomasi dan menyeret kawasan ke konflik yang lebih luas.
"Mereka yang mendukung rezim ini, dengan AS di garis depan, harus memahami bahwa mereka berbagi tanggung jawab penuh atas konsekuensinya," ujar Iravani di hadapan Dewan Keamanan.
Sebaliknya, Duta Besar Israel untuk PBB, Danny Danon, membela langkah negaranya.
Ia mengatakan bahwa Israel hanya bertindak demi mempertahankan diri, menyusul aktivitas nuklir Iran yang dinilai semakin mengkhawatirkan.
"Kami bersabar menunggu diplomasi bekerja... tetapi Iran menolak syarat-syarat paling mendasar," kata Danon, seraya mengklaim intelijen telah mengonfirmasi bahwa Iran nyaris memproduksi bahan fisil untuk beberapa bom nuklir.
Baca Juga: Harga Emas Dunia Tembus US$3.428 Jumat (13/6), Terdorong Ketegangan Israel-Iran
Sementara itu, Presiden AS Donald Trump menegaskan bahwa Washington telah memberikan tenggat 60 hari kepada Teheran untuk menyepakati pembatasan program nuklirnya. Batas waktu tersebut berakhir Kamis (12/6).
Pejabat senior AS, McCoy Pitt, mengatakan bahwa AS diinformasikan soal serangan awal Israel namun tidak terlibat secara militer.
"Kepemimpinan Iran sebaiknya memilih jalan negosiasi saat ini. Kami tetap berkomitmen pada solusi diplomatik untuk memastikan Iran tidak pernah memiliki senjata nuklir," ujarnya.
Di sisi lain, Kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi mengonfirmasi bahwa fasilitas pilot enrichment plant di Natanz telah hancur akibat serangan udara.
Iran juga melaporkan serangan terhadap situs nuklir lainnya di Fordow dan Isfahan.
Rencana perundingan putaran keenam antara AS dan Iran yang semula dijadwalkan berlangsung di Oman pada Minggu, kini belum jelas kelanjutannya.