Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Senjata nuklir masih menjadi tipe senjata paling berbahaya, sekaligus paling diinginkan oleh negara-negara besar.
Ancaman perang nuklir terasa semakin nyata sejak Rusia menginvasi Ukraina pada tahun 2022. Pada bulan-bulan awal serangan, Presiden Rusia Vladimir Putin bahkan memerintahkan unit persenjataan nuklirnya untuk masuk fase siaga.
Sekarang, perang antara Israel dan Iran sedang berlangsung, dengan fasilitas pengembangan nuklir menjadi target utama.
Israel mengklaim bahwa Iran semakin dekat untuk memproduksi senjata nuklir yang akan membahayakan dunia. Pada kenyataannya, data menunjukkan bahwa Iran masih belum masuk daftar negara pemilik senjata nuklir.
Baca Juga: Benjamin Netanyahu: Israel Menyerang Iran untuk Menyelamatkan Dunia
Mengutip data Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI), saat ini hanya ada 9 negara yang tercatat memiliki senjata nuklir.
Negara tersebut adalah Amerika Serikat, Rusia, Inggis, Prancis, China, India, Pakistan, Korea Utara, dan Israel.
Berdasarkan data tersebut, Iran diyakini tidak memiliki senjata nuklir, jauh berbeda dengan apa yang dikhawatirkan Israel.
Selanjutnya, SIPRI hingga Januari 2025 memperkirakan saat ini ada sekitar 12.241 hulu ledak nuklir di seluruh dunia, dengan 9.614 di antaranya sudah ada dalam sistem persenjataan militer.
Di antara yang sudah masuk cadangan militer, sekitar 3.912 hulu ledak tersebut diperkirakan akan diluncurkan dengan rudal dan pesawat, sementara sisanya ada di gudang logistik.
Baca Juga: 15 Kekuatan Militer Terbesar di Timur Tengah: Di Mana Posisi Iran dan Israel?
Berikut adalah data kekuatan nuklir dunia pada tahun 2025:
Kekuatan Nuklir Dunia, Januari 2025 (SIPRI)
Negara | Hulu Ledak yang Dikerahkan | Hulu Ledak yang Disimpan | Total |
Rusia | 1.718 | 2.591 | 4.309 |
Amerika Serikat | 1.770 | 1.930 | 3.700 |
China | 24 | 576 | 600 |
Prancis | 280 | 10 | 290 |
Inggris | 120 | 105 | 225 |
India | - | 180 | 180 |
Pakistan | - | 170 | 170 |
Israel | - | 90 | 90 |
Korea Utara | - | 50 | 50 |
Baca Juga: Menlu Iran: Serangan Israel ke Teheran Terjadi Berkat Dukungan Amerika Serikat
Rusia dan Amerika Serikat masih memimpin perlombaan senjata nuklir dunia. Cadangan hulu ledak keduanya bahkan lebih dari separuh total hulu ledak dunia.
Sementara itu, SIPRI menilai bahwa persenjataan nuklir China tumbuh lebih cepat daripada negara lain, sekitar 100 hulu ledak baru setiap tahun sejak 2023.
Negara tetangga yang kerap berselisih, India dan Pakistan, kompak memperluas persenjataan nuklirnya pada tahun 2024 dan diprediksi akan terus meningkat beberapa tahun ke depan.
Korea Utara terus memprioritaskan program nuklir militernya sebagai elemen utama strategi keamanan nasionalnya. SIPRI memperkirakan bahwa Korea Utara memiliki cukup bahan fisil untuk memproduksi hingga 40 hulu ledak lagi.
Israel juga menjadi salah satu negara yang paling aktif dalam membangun senjata nuklir. Pada tahun 2024, Israel melakukan uji coba sistem propulsi rudal yang dapat dikaitkan dengan keluarga rudal balistik berkemampuan nuklir Jericho.
Tonton: Iran Membabi Buta, Israel Luluh Lantak Dihantam Rudal