Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di sela-sela pelaksanaan rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN hari Kamis (7/9), Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) menyempatkan diri bertemu dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.
Pada pertemuan bilateral tersebut, Presiden Jokowi mendorong adanya sinergi antara ASEAN dan PBB untuk menjaga perdamaian di kawasan.
Presiden Jokowi turut menyampaikan keprihatinannya terhadap situasi global saat ini dan mengatakan bahwa harapan dunia pada PBB makin besar untuk ciptakan perdamaian dunia.
"Yang Mulia, diperlukan sinergi antara ASEAN dan PBB untuk jaga perdamaian dan tangani isu penting di kawasan, termasuk isu Myanmar," ungkap Presiden Jokowi, dikutip kantor Sekretariat Kabinet Republik Indonesia.
Baca Juga: ASEAN-Kanada Sepakati Pembentukan Kemitraan Strategis dan Perkuat Ketahanan Pangan
Pada kesempatan yang sama, Presiden Jokowi juga menyampaikan kontribusi ASEAN bagi kawasan Indo-Pasifik melalui implementasi ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP).
"Mengenai Indo-Pasifik, ASEAN kembali berikan kontribusi melalui ASEAN Outlook on the Indo-Pacific yang diterjemahkan dalam kerja sama konkret," Presiden Jokowi melanjutkan.
Baca Juga: KTT Ke-11, ASEAN-AS Adopsi Dokumen Dukungan Kerjasama dalam AOIP
AOIP pada akhirnya diadopsi pada KTT ke-11 ASEAN-AS pada hari Rabu (6/9) di Jakarta. Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, menjelaskan bahwa dokumen yang diadopsi adalah “ASEAN-United States Leaders’ Statement on Cooperation on the ASEAN Outlook on the Indo-Pacific”.
Sekjen PBB Antonio Guterres juga menyampaikan apresiasinya atas kepemimpinan Indonesia dan upaya diplomasi yang luar biasa di ASEAN dan G20. Guterres bertekad untuk terus mengembangkan kerja sama antara PBB dengan Indonesia maupun dengan ASEAN.
"Kami bertekad untuk mengembangkan sebanyak mungkin kerja sama kita di Indonesia dan kerja sama kita di ASEAN. Selamat kepada Bapak Presiden atas kepemimpinan Anda yang luar biasa di ASEAN selama periode ini," kata Guterres.