kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.325.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kurang alat pelindung diri, banyak petugas medis di Afghanistan positif Covid-19


Jumat, 08 Mei 2020 / 06:56 WIB
Kurang alat pelindung diri, banyak petugas medis di Afghanistan positif Covid-19
ILUSTRASI. Ilustrasi Corona di Afghanistan.


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - KABUL. Dua pejabat kesehatan senior Afghanistan menyatakan, lebih dari sepertiga kasus virus corona yang dikonfirmasi di ibukota Afghanistan terjadi pada dokter dan staf kesehatan lainnya.

Mengutip Reuters, Jumat (8/5), para pejabat mengatakan, kurangnya peralatan pelindung untuk petugas medis serta kurangnya kesadaran di antara beberapa staf medis tentang tindakan pencegahan untuk menghindari infeksi menjadi penyebab tingginya kasus virus corona pada staf medis.

Tingginya tingkat infeksi di kalangan petugas kesehatan ini juga memicu kekhawatiran di antara petugas medis dan beberapa dokter menutup klinik mereka.

Baca Juga: Taliban serang pusat militer di Afghanistan, beberapa anggota militer tewas

Namun, tidak jelas apakah tingkat infeksi yang tampaknya tidak proporsional mungkin setidaknya sebgian karena staf medis lebih mungkin melakukan tes virus corona. Hanya sedikit orang dengan gejala Covid-19 klasik yaitu demam tinggi dan masalah pernapasan yang mendapat tes di Afghanistan karena kurangnya alat uji (test kit).

Secara total, ada 925 kasus Covid-19 yang terkonfirmasi di Kabul, termasuk sekitar 346 kasus staf medis, seorang pejabat kesehatan pemerintah dan seorang dokter Afghanistan yang berada di dewan satuan tugas pandemi yang dipimpin pemerintah.

Berdasarkan data resmi, pada Kamis (7/5), sebanyak 3.563 orang dinyatakan positif dan 106 orang meninggal karena Covid-19 di Afghanistan.

Kedua pejabat itu, yang meminta dirahasiakan namanya karena tidak berwenang membahas masalah ini di depan umum menatakan, setidaknya ada 13 dokter meninggal di berbagai negara bagian Afghanistan bulan lalu dan pada pekan pertama Mei.

Setidaknya sembilan dari dokter tersebut ada di rumahsakit umum, swasta atau militer di Kabul, menurut sumber pejabat kesehatan.

Pemerintah mengatakan pihaknya menyediakan fasilitas terbaik yang tersedia untuk menangani krisis kesehatan.

Beberapa dokter menutup klinik mereka, dan membuat sumber daya kesehatan makin terbatas di Afghanistan.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×