kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kuroda: Bank of Japan bisa memangkas suku bunga jangka pendek bila diperlukan


Minggu, 20 Oktober 2019 / 07:10 WIB
Kuroda: Bank of Japan bisa memangkas suku bunga jangka pendek bila diperlukan
Gubernur Bank of Japan Haruhiko Kuroda


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gubernur Bank of Japan Haruhiko Kuroda mengungkapkan Bank of Japan akan menurunkan suku bunga tenor pendek hingga menengah jika diperlukan untuk melonggarkan kebijakan moneter. Hal ini menunjukkan bahwa suku bunga negatif akan menjadi instrumen utama untuk menghadapi peningkatan risiko di luar negeri.

Mengutip Reuters, Kuroda mengatakan bahwa BoJ suadh memiliki kerangka kerja fleksibel yang memungkinkannya untuk mempercepat pembelian dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) jika pasar tidak stabil. Ini menandakan kesiapannya untuk menurunkan harga saham dengan moderat tanpa merusak sentimen bisnis.

"Secara keseluruhan, prospek perekonomian dunia menjadi kurang bagus. Dan waktu (kenaikan) pertumbuhan ekonomi dunia agak tertunda," kata Kuroda kepada Reuters seperti dikutip Minggu (20/10).

Baca Juga: Kuroda says BOJ could ease policy more, still has tools available

Kuroda menambahkan, risiko terus meningkat. "Jika kita perlu pelonggaran moneter lebih lanjut, kita tentu akan memangkas suku bunga jangka pendek hingga menengah. Tetapi kami tidak ingin memangkas suku bunga bertenor panjang," katanya usai menghadiri pertemuan IMF-World Bank Sabtu (19/10).

Pernyataan tersebut menggarisbawahi keprihatinan BOJ atas efek perang dagang AS-China dan penurunan permintaan global yang berdampak pada ekonomi Jepang dan mendorongnya untuk meningkatkan stimulus moneter pada awal bulan ini.

Hal ini juga merupakan sinyal terkuat hingga saat ini dari Kuroda bahwa jika BOJ melonggarkan kebijakan moneter, langkah yang paling memungkinkan adalah mendorong target suku bunga jangka pendek lebih dalam ke wilayah negatif.

Menurut Kuroda, menurunkan suku bunga jangka pendek dan menengah akan memiliki dampak positif pada perekonomian, sementara pemangkasan berlebihan suku bunga jangka panjang dapat merusak sentimen konsumen dengan mengikis pengembalian investasi untuk dana pensiun dan asuransi jiwa.

Baca Juga: Bank of Japan discussed need for preemptive response to risks -July minutes

Di bawah kebijakan yang disebut kontrol kurva hasil (YCC), BOJ memandu suku bunga jangka pendek pada -0,1% dan imbal hasil obligasi 10 tahun sekitar 0% dalam upaya untuk mencapai target inflasi 2%. Ia juga membeli obligasi pemerintah dan aset berisiko seperti ETF.

Pasar dipenuhi dengan spekulasi bahwa BJ dapat melonggarkan kebijakan moneternya pada pertemuan 30 Oktober-31 Oktober, setelah mengisyaratkan kemungkinan tindakan segera setelah memperhatikan peningkatan risiko di luar negeri.

Sementara perundingan dagang AS-China telah menghasilkan beberapa kemajuan, konflik mungkin berlanjut dan nasib Brexit tetap tidak pasti.

Meski begitu, Kuroda bilang, BOJ tidak memiliki tenggat waktu yang pasti kapan langkah-langkah itu akan dilakukan. 

"Kami tidak memiliki keputusan kebijakan yang telah ditentukan. Itu semua tergantung pada data ekonomi," katanya.

BOJ menyatakan memiliki empat instrumen untuk memudahkan suku bunga negatif, memangkas target  imbal hasil jangka panjang, meningkatkan pembelian aset berisiko dan mempercepat pencetakan uang.

Sementara analis memperingatkan opsi suku bunga tingkat negatif bisa jadi bumerang dengan mendorong kesulitan keuangan bank-bank regional dan mengganggu konsumen.

Baca Juga: Bank sentral dunia ramai-ramai pangkas suku bunga, yen lebih perkasa

Kuroda mengatakan bank dapat menggabungkan beberapa opsi atau mengubah beberapa aspek, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

"Kami dapat memperluas program pembelian aset. Program pembelian aset kami tidak hanya mencakup obligasi pemerintah jangka panjang, tetapi juga ETF," kata Kuroda.

"Ada berbagai instrumen untuk mempengaruhi perekonomian dengan meredakan kondisi moneter."

BOJ berjanji untuk membeli ETF sehingga kepemilikannya meningkat sekitar JPY 6 triliun (US$ 55,34 miliar) per tahun.

Namun, "Pembelian ETF kami sangat fleksibel. Bahkan, di bawah program pembelian aset saat ini, kami dapat meningkatkan pembelian ETF secara signifikan jika diperlukan," imbuh Kuroda.




TERBARU

[X]
×