Reporter: Dyah Megasari, Bloomberg Business Week |
PARIS. Bank terbesar urutan ketiga dari segi aset di Prancis yakni Credit Agricole SA mencatat kinerja yang buruk. Keuntungan bank di kuartal dua amblas hingga 67%. Eksposur yang cukup besar di Yunani dan penghapus buku saham Intesa Sanpaolo SpA (ISP) menjadi biang kerok melempemnya kinerja keuangan Agricole.
Net income terekam jatuh menjadi 111 juta euro dari 339 juta euro pada periode yang sama tahun lalu. Bank yang bermarkas dekat dengan Paris itu menyatakan, kerugian yang tercatat akibat Yunani mencapai 370 juta euro dan harus merogoh 427 juta euro untuk membiayai kepemilikannya di Intesa, bank terbesar kedua Italia yang berbasis di Milan.
Chief Executive Officer Credit Agricole, Jean-Paul Chifflet, mengaku masih berusaha menutup kerugian itu dengan melepas kepemilikannya di Emporiki Bank yang mati suri hampir lima tahun dihajar krisis. Namun Agricole, masih mempelajari penawaran tersebut.
Analis mengaku tak kaget dengan hasil kinerja bank kelas kakap asal Prancis tersebut. "Yunani dan Italia terus mengganjal langkah Agricole," ulas Gregory Moore dari Montsegur Finance di Paris. Ia mengaku kecewa karena tidak mendapat rincian informasi tentang penjualan Emporiki tersebut.
Saham Credit Agricole minus 0,8% menjadi 4,25 euro 09:52 di perdagangan Paris, setelah awalnya naik sebanyak 2,7%. Saham telah jatuh 36% selama 12 bulan terakhir.