Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Yudho Winarto
BASEL. Bank terbesar di Swiss, UBS Group AG membukukan kinerja cemerlang pada kuartal I-2015. UBS sukses mencetak pertumbuhan laba sebesar 88% dari periode sama tahun 2014 menjadi 1,98 miliar franc Swiss yang setara dengan US$ 2,1 miliar.
Kinerja keuangan UBS tersebut melampaui ekspektasi banyak analis. Sebab, berdasarkan hasil survei Bloomberg, tujuh analis yang jadi responden survei ini memperkirakan, rata-rata target laba bersih UBS sebesar 1,22 miliar franc Swiss.
Laba bersih UBS sebelum pajak periode Januari-Maret 2015 meningkat 82% menjadi 774 juta franc Swiss. Manajemen UBS menyatakan, aktivitas nasabah diakui masih sangat tinggi di tengah kondisi pasar yang fluktuatif.
Sergio Ermotti, Chief Executive Officer (CEO) UBS Group menjelaskan, pihaknya terus berupaya meningkatkan keuntungan perusahaan, salah satunya lewat pemangkasan biaya. Selain itu, "Kami disiplin menyeimbangkan risiko dengan cara mendiversifikasikan beragam bisnis di banyak negara," sebut Ermotti dalam keterangan resminya seperti dikutip Bloomberg, kemarin.
Asal tahu saja, bisnis wealth management sampai saat ini masih menjadi penyumbang laba terbesar bagi pundi-pundi kekayaan UBS. Pada tiga bulan pertama 2015, bisnis wealth management berkontribusi hingga 54% dari total laba UBS menjadi 951 juta franc Swiss. Jumlah tersebut melewati prediksi analis yang memperkirakan, kontribusi bisnis wealth management di kisaran 699 juta franc Swiss.
Kejahatan perbankan
Meski membukukan kinerja yang menawan, tak berarti UBS bebas dari persoalan. UBS bersama sejumlah bank lain, terikat untuk membayar denda kepada regulator di Amerika Serikat (AS), Inggris dan Swiss, terkait tindak kejahatan perbankan. Total dana yang harus dibayarkan UBS kepada otoritas di tiga negara itu mencapai US$ 800 juta, terhitung sejak November 2014.
Selain itu, UBS AG juga sedang mengkaji ulang prospek bisnis wealth management di Australia. Tidak tertutup kemungkinan, dari review itu UBS bakal menjual unit usahanya di Negeri Kanguru.
Sebelumnya sumber Bloomberg yang mengetahui hal tersebut mengatakan, Kepala Bisnis Wealth Management UBS Australia telah membicarakan hal itu kepada sejumlah karyawan. Alasan UBS melakukan review sebetulnya tidak jelas benar. Sumber Bloomberg mengatakan, review dilakukan pasca laba bersih wealth management global UBS di kuartal IV2014 tidak mencapai target dari proyeksi sebelumnya.