kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 15.858   20,00   0,13%
  • IDX 7.303   107,83   1,50%
  • KOMPAS100 1.122   17,21   1,56%
  • LQ45 893   16,28   1,86%
  • ISSI 223   2,00   0,91%
  • IDX30 457   8,66   1,93%
  • IDXHIDIV20 551   11,40   2,11%
  • IDX80 129   1,83   1,44%
  • IDXV30 137   2,38   1,77%
  • IDXQ30 152   3,03   2,03%

Kinerja Alibaba Group dan ByteDance anjlok di sisa tahun ini


Jumat, 19 November 2021 / 17:11 WIB
Kinerja Alibaba Group dan ByteDance anjlok di sisa tahun ini
ILUSTRASI. Alibaba Grup. REUTERS/Aly Song/File Photo


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo .

Ketika China menanggapi wabah Covid-19 yang paling luas sejak virus pertama kali muncul di Wuhan, persaingan semakin ketat. Saingan seperti JD.com dan Pinduoduo meningkatkan investasi untuk memenangkan pengguna Alibaba, sementara kebangkitan kasus virus corona telah melemahkan belanja konsumen.

Produk domestik bruto tumbuh sebesar 4,9% pada kuartal September, melambat dari pertumbuhan 7,9% pada kuartal sebelumnya, sebagian karena tindakan penguncian di banyak kota. "Ke depan, kami akan terus berinvestasi besar-besaran dalam tiga mesin pertumbuhan konsumsi domestik, globalisasi, komputasi awan, dan intelijen data," kata Zhang kepada para analis dalam konferensi pers.

Sementara itu, pendiri media sosial berbasis video TikTok, ByteDance, juga memutuskan untuk mengurangi operasi layanan teknologi keuangannya (financial technology/fintech) di tengah kampanye berkelanjutan pemerintah China dalam rangka pencegahan ekspansi modal yang tidak rasional.

“Perusahaan sedang mengurangi bisnis terkait keuangannya dan berencana untuk menjual bisnis pialang sekuritas,” kata perwakilan ByteDance dalam sebuah pernyataan, dikutip dari SCMP.

Unicorn teknologi yang berbasis di Beijing ini tidak menyebutkan unit bisnis yang akan didivestasikan dan tidak memberikan data tentang bisnis jasa keuangannya.

Upaya ByteDance untuk mengurangi bisnis yang terkait dengan layanan keuangan muncul setelah ambisi teknologi pendidikan perusahaan itu dihancurkan oleh tindakan keras Beijing terhadap pasar bimbingan belajar di luar sekolah.

Baca Juga: Ada Tekanan Regulator, Single's Day China Cuma Tumbuh Satu Digit

Sementara itu, Pemilik TikTok, ByteDance akan membukukan pertumbuhan pendapatan 60% pada tahun 2021, kata laporan media. Pertumbuhan pendapatan kotor lebih lambat dari tahun lalu ketika angkanya meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi sekitar 250 miliar yuan, menurut sebuah laporan oleh The Information ByteDance mungkin tidak akan go public untuk satu tahun lagi atau lebih mengingat tindakan keras peraturan baru-baru ini di sektor internet domestik, kata laporan itu.

Dilansir dari SCMP, pemilik TikTok, ByteDance, diperkirakan akan meningkatkan pendapatan kotor 2021 sebesar 60% menjadi 400 miliar yuan (US$63 miliar), menurut sebuah laporan oleh The Information pada hari Selasa.

Pertumbuhan pendapatan kotor dengan total penjualan sebelum pembayaran ke agen iklan dikurangi, lebih lambat dari tahun lalu ketika angkanya lebih dari dua kali lipat menjadi sekitar 250 miliar yuan, kata laporan itu.

Perusahaan tidak segera menanggapi permintaan untuk mengomentari data pendapatan dan profitabilitasnya. Meskipun tingkat pertumbuhan pendapatan perusahaan telah melambat, kecepatannya masih lebih cepat daripada saingannya yang lain.

Selanjutnya: China peringatkan paket terkontaminasi Covid-19 jelang hari belanja 11.11



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×