Sumber: Bloomberg |
BERLIN. Bayerische Motoren Werke AG (BMW), pabrikan mobil mewah terbesar di dunia, menggunting prediksinya untuk yang kedua kalinya tahun ini setelah laba yang dikantonginya pada kuartal ketiga anjlok 63% seiring dengan menciutnya permintaan akibat krisis global.
Penjualan kendaraan diprediksikan bakal lebih melandai tahun ini, dibandingkan tahun lalu. Hal ini dinyatakan oleh perusahaan yang basis di Munich, Jerman.
Pasar mobil di Amerika Serikat (AS) menyusut 32% di bulan Oktober, yang dipicu oleh tergelincirnya 45% penjualan oleh General Motors Corp. Penjualan BMW di AS sebagai pasarnya yang terbesar, juga ikut terseret amblas sebesar 5%.
Komisi Eropa mengatakan, negara-negara Eropa kemungkinan tengah memasuki masa resesi di kuartal ketiga ini.
"Krisis finansial masih jauh di belakang kami saat ini, karena imbasnya baru akan terasa pada perekonomian tahun 2009," kata CEO BMW Norbert Reithofer.
Saham BMW ambrol sebanyak 1,5 euro atau 7,6% menjadi 19.01 euro. Hari ini, perdagangannya semakin amblas 5,3% pada pukul 9.24 waktu Frankfurt. Sepanjang tahun ini, saham BMW sudah menciut sebesar 54% dan menggiring nilai BMW menjadi 12,5 miliar euro atau setara dengan US$ 15,8 miliar.
Pembikin BMW, Mini dan Rolls-Royce memprediksikan sejak bulan Agustus lalu bahwa penjualannya bakalan mandek dan laba perusahaannya akan terpangkas menjadi 4% dari semula 7,5%. Tentu saja, hal ini akan menggerus target laba sebelum pajak 2008 yang telah dipatok sebelumnya, yaitu 3,78 miliar euro.
Pendapatan bersih kuartal ketiga tahun ini juga rontok menjadi 296 juta euro saja, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang mampu menggaet 800 juta euro. Survei yang dilakukan oleh Bloomberg News terhadap 4 analis, perkiraan tengah besarnya laba BMW yang menguap yaitu 456 juta euro. Revenue BMW juga merosot 8,6% menjadi 12,6 miliar euro. Sementara itu pendapatan sebelum bunga dan pajak terjun 60% menjadi 387 juta euro.
BMW mengatakan, mereka akan memangkas produksinya sebanyak 65.000 unit
Penjualan kendaraan diprediksikan bakal lebih melandai tahun ini, dibandingkan tahun lalu. Hal ini dinyatakan oleh perusahaan yang basis di Munich, Jerman.
Pasar mobil di Amerika Serikat (AS) menyusut 32% di bulan Oktober, yang dipicu oleh tergelincirnya 45% penjualan oleh General Motors Corp. Penjualan BMW di AS sebagai pasarnya yang terbesar, juga ikut terseret amblas sebesar 5%.
Komisi Eropa mengatakan, negara-negara Eropa kemungkinan tengah memasuki masa resesi di kuartal ketiga ini.
"Krisis finansial masih jauh di belakang kami saat ini, karena imbasnya baru akan terasa pada perekonomian tahun 2009," kata CEO BMW Norbert Reithofer.
Saham BMW ambrol sebanyak 1,5 euro atau 7,6% menjadi 19.01 euro. Hari ini, perdagangannya semakin amblas 5,3% pada pukul 9.24 waktu Frankfurt. Sepanjang tahun ini, saham BMW sudah menciut sebesar 54% dan menggiring nilai BMW menjadi 12,5 miliar euro atau setara dengan US$ 15,8 miliar.
Pembikin BMW, Mini dan Rolls-Royce memprediksikan sejak bulan Agustus lalu bahwa penjualannya bakalan mandek dan laba perusahaannya akan terpangkas menjadi 4% dari semula 7,5%. Tentu saja, hal ini akan menggerus target laba sebelum pajak 2008 yang telah dipatok sebelumnya, yaitu 3,78 miliar euro.
Pendapatan bersih kuartal ketiga tahun ini juga rontok menjadi 296 juta euro saja, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang mampu menggaet 800 juta euro. Survei yang dilakukan oleh Bloomberg News terhadap 4 analis, perkiraan tengah besarnya laba BMW yang menguap yaitu 456 juta euro. Revenue BMW juga merosot 8,6% menjadi 12,6 miliar euro. Sementara itu pendapatan sebelum bunga dan pajak terjun 60% menjadi 387 juta euro.
BMW mengatakan, mereka akan memangkas produksinya sebanyak 65.000 unit
Berita Terkait
Internasional
Penjulan Mobil Nasional AS Bulan Oktober Merosot 32%
Internasional