kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lagi, AS blokir produk China yang dibuat lewat kerja paksa di Xinjiang


Selasa, 15 September 2020 / 14:50 WIB
Lagi, AS blokir produk China yang dibuat lewat kerja paksa di Xinjiang
ILUSTRASI. Perang dagang AS dan China.


Sumber: Channel News Asia | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Amerika Serikat (AS) mengumumkan pada Senin (14/8) akan memblokir berbagai produk China yang dibuat dengan cara "kerja paksa" di wilayah Xinjiang. Termasuk, dari pusat "kejuruan" yang dicap sebagai "kamp konsentrasi" untuk minoritas Uighur.

"Pemerintah China terlibat dalam pelanggaran sistematis terhadap orang-orang Uighur dan minoritas lainnya," kata Mark Morgan, Komisioner Perlindungan Perbatasan dan Bea Cukai AS (CBP), seperti dikutip Channel News Asia.

"Kerja paksa adalah pelanggaran hak asasi manusia yang mengerikan," tegasnya.

Produk-produk yang AS "cekal" tersebut termasuk kapas, garmen, produk rambut, dan elektronik dari lima pabrik tertentu di Xinjiang serta Anhui yang berdekatan dengan provinsi itu.

Baca Juga: Beri ucapan terima kasih ke Xinjiang, seruan boikot film Mulan menggema

Pemblokiran itu juga mencakup semua produk yang terkait dengan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan Kejuruan Nomor 4 Kabupaten Lop di Xinjiang, yang menurut Wakil Sekretaris Penjabat Keamanan Dalam Negeri AS Ken Cuccinelli sebagai pusat kerja paksa.

"Ini bukan pusat kejuruan, ini adalah kamp konsentrasi, tempat di mana agama dan etnis minoritas menjadi sasaran pelecehan dan dipaksa bekerja dalam kondisi keji tanpa bantuan dan kebebasan," sebut Cuccinelli kepada wartawan.

"Ini adalah perbudakan modern," imbuhnya seperti dilansir Channel News Asia.

Tindakan yang AS umumkan terdiri dari "menahan perintah pelepasan" atau WRO, yang memberdayakan CBP untuk menyita produk dari perusahaan dan organisasi yang masuk daftar hitam.

Baca Juga: Lakukan kerja paksa warga Uighur, 11 perusahaan China masuk daftar hitam AS

Pemerintah AS semakin menggunakan perintah semacam itu untuk menekan Beijing atas penahanannya terhadap lebih dari satu juta warga minoritas Uighur yang sebagian besar Muslim di Xinjiang untuk "pendidikan kejuruan".

Pada Juli lalu, CBP memblokir pada produk rambut, yang digunakan untuk wig dan ekstensi, dari beberapa perusahaan yang beroperasi di Xinjiang. Lalu, di Agustus melakukan hal yang sama untuk pakaian yang dibuat dan dijual oleh Hero Vast Group.

"Pemerintah China perlu menutup kamp konsentrasinya," kata Cuccinelli.

Langkah itu negeri usak Sam lakukan ketika kelompok-kelompok hak asasi manusia dan anggota Kongres AS menekan Pemerintahan Presiden Donald Trump untuk mengambil tindakan yang lebih tegas atas dugaan penindasan China terhadap Muslim di Barat negara itu.

Pada Juli, Departemen Keuangan AS menjatuhkan sanksi pada kelompok paramiliter utama, Korps Produksi dan Konstruksi Xinjiang, menuduhnya melakukan pelanggaran terhadap orang Uighur dan sebagian besar kelompok Muslim lainnya.

Baca Juga: Video diduga kekejaman China terhadap muslim Uighur beredar, Dubes China terdiam

Itu juga menghantam beberapa pejabat dengan sanksi, termasuk Chen Quanguo, Kepala Partai Komunis China untuk Xinjiang dan arsitek kebijakan garis keras Beijing terhadap minoritas yang bergolak.

"Pemerintahan Trump telah memimpin dunia dalam menarik perhatian pada pelanggaran hak asasi manusia Partai Komunis China yang mengerikan di Xinjiang, dan kami telah mengambil tindakan untuk mendukung retorika kami," kata Menteri Luar Negeri Mike Pompeo dalam sebuah pernyataan.

CBP menyatakan, mereka saat ini sedang mempelajari tindakan untuk memblokir semua kapas dan tomat dari Xinjiang.

Pada Agustus, Aliansi Investor untuk Hak Asasi Manusia menyerukan pelarangan semua barang berbahan kapas yang terkait dengan Xinjiang, yang memasok sebagian besar kapas China.

Selanjutnya: Langgar HAM serius atas Muslim Uighur, AS jatuhkan sanksi ke pejabat China




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×