kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Lama tak terlihat, Pangeran Charles muncul membawa solusi mengatasi pemanasan global


Jumat, 25 September 2020 / 14:38 WIB
Lama tak terlihat, Pangeran Charles muncul membawa solusi mengatasi pemanasan global
ILUSTRASI. Pangeran Charles menawarkan sederet solusi untuk mengatasi pemanasan global.


Sumber: Bloomberg | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

Pangeran Charles telah lama memperjuangkan masalah lingkungan negara, dan dunia. Keaktifan sang pangeran kadang memicu kecaman dari para kritikus yang menilai bahwa anggota kerajaan harusnya menghindari masalah kebijakan negara.

Dia dengan tegas mendorong penerapan pajak karbon dan secara pribadi telah melobi Presiden AS Donald Trump dan Barack Obama terkait masalah pemanasan global.

Sederet solusi yang disampaikan Pangeran Charles tersebut sebagian besar akan dilakukan oleh inisiatif lain yang ia luncurkan awal tahun ini. Sustainable Market Initiative.

Baca Juga: Denda Rp 189 juta menanti pelanggar protokol kesehatan Covid-19 di Inggris

Pada dasarnya Sustainable Market Initiative adalah  sebuah rencana berisi 10 poin untuk mempercepat peralihan ke pasar ramah lingkungan.

Inisiatif tersebut pada akhirnya menciptakan Sustainable Markets Council yang terdiri dari para pemimpin pemerintahan dan dunia industri di seluruh dunia.

Pada bulan Maret lalu, Pangeran Charles dikonfirmasi terinfeksi virus corona. Ia kemudian melakukan karantina mandiri selama tujuh hari di rumahnya di Birkhall di Royal Balmoral Estate.

Selama menjalani masa karantina, sang pangeran tetap aktif memberikan edukasi terkait solusi mengatasi pemanasan global.

Selanjutnya: Sejumlah negara Eropa ini terancam serangan corona gelombang kedua



TERBARU

[X]
×