Sumber: South China Morning Post | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Ada tanda-tanda baru dari angkatan bersenjata China dan militer Amerika Serikat (AS) bahwa ketegangan di Laut Cina Selatan akan berlanjut di bawah pemerintahan AS yang baru.
Sabtu (27/2), Komando Militer Teater Selatan China melakukan latihan tembakan langsung untuk menguji tanggapannya terhadap serangan rudal berulang di "laut jauh", demikian televisi China, CCTV melaporkan seperti dikutip South China Morning Post. Laporan itu tanpa menyebutkan kapan atau di mana latihan militer itu dilakukan.
Latihan militer China tersebut melibatkan kapal perusak berpeluru kendali Yinchuan, kapal fregat berpeluru kendali Hengyang, kapal pendaratan dermaga amfibi Wuzhishan, dan kapal pendukung Chagan Hu.
Komando Teater Selatan bertanggung jawab untuk mengawasi perairan luas yang diklaim China di Laut China Selatan.
Baca Juga: 10 Pembom China gelar latihan serangan rudal, respons kapal perang Amerika
Pada saat yang sama, AS telah meningkatkan aktivitas pengintaian di wilayah tersebut.
Badan Pengawasan Situasi Strategis Laut China Selatan melaporkan, sebuah kapal pengintai AS telah berlayar di sekitar Kepulauan Paracel sejak Selasa lalu.
“USNS Impeccable sedang berlayar di sekitar Kepulauan Paracel, dan kemana tujuannya? Jalur jalur reguler semacam ini tidak biasa untuk kapal pengintai di daerah ini," kata lembaga pemikir China itu via Twitter, Jumat (26/2).
AS juga mengirim pesawat pengintai untuk terbang di atas Laut China Selatan di lepas pantai Taiwan pada Sabtu, kata lembaga pemikir itu.
USNS Impeccable berada di tengah-tengah konfrontasi pada tahun 2009 ketika kapal pengintai laut tak bersenjata itu dibayangi oleh lima kapal China di lepas pantai selatan pulau Hainan. Insiden itu memicu perselisihan diplomatik antara Beijing dan Washington.
Ketegangan meningkat antara China dan AS, dengan Beijing berulang kali memprotes operasi militer AS di Laut China Selatan dan Selat Taiwan.
Awal pekan ini, setidaknya ada 10 pesawat pembom China, termasuk pesawat H-6J angkatan laut China yang paling canggih, mengambil bagian dalam latihan serangan maritim di perairan, setelah peningkatan kehadiran militer AS di daerah tersebut.