Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Warren Buffett menjadi legenda di dunia keuangan. Pasalnya, Buffett memiliki salah satu rekam jejak tersukses di dunia investasi.
Langkah investasi yang dia lakukan sebagai pimpinan Berkshire Hathaway diawasi oleh para investor amatir dan profesional.
Baru-baru ini, Apple dapat dikatakan menjadi saham terbaik yang dimiliki konglomerat tersebut.
Berkshire awalnya membeli saham Apple pada kuartal pertama 2016. Sejak awal kuartal tersebut hingga 18 Juni 2024, saham raksasa teknologi konsumen ini melonjak 714%.
Berdasarkan laporan The Motley Fool, keuntungan besar ini telah menjadikan Apple sebagai perusahaan terbesar dalam portofolio Berkshire, mewakili 43% dari portofolio senilai US$ 390 miliar.
Melansir Yahoo News, Warren Buffett mengatakan seseorang tidak perlu memahami formula investasi rahasia dan teori portofolio modern untuk berhasil membeli saham. Faktanya, dia mengatakan Anda mungkin lebih baik tidak mengetahui semua itu.
Baca Juga: Pesan Warren Buffett Agar Sukses: Jadi Kaya Tidak Bisa Terjadi dalam Semalam
"Tujuan Anda sebagai seorang investor, seharusnya membeli dengan harga yang rasional, sebagian saham dalam bisnis yang mudah dipahami yang penghasilannya pasti akan lebih tinggi secara material 5, 10, dan 20 tahun dari sekarang," tulis Buffett dalam salah satu surat pemegang saham tahunannya bertahun-tahun yang lalu.
Sederhananya, beli perusahaan bagus dengan harga wajar dan pertahankan selama beberapa dekade. Filosofi itu membantu menjelaskan mengapa Buffett sangat mencintai saham Apple.
Banyak hal yang bisa dipelajari dengan melihat proses pengambilan keputusan Buffett saat pertama kali memilih membeli saham "Magnificent Seven".
Baca Juga: Ternyata Arti Kebahagiaan Hidup Warren Buffett Bukan Uang, Melainkan Hal Ini
Mengutip The Motley Fool, berikut adalah sejumlah pertimbangan Buffett membeli saham Apple:
- Merek terkuat di dunia
Apple adalah bisnis kecil hampir satu dekade yang lalu, namun sudah menjadi salah satu merek terkuat di dunia.
Produk perangkat keras perusahaan yang populer, terutama iPhone, meningkatkan loyalitas pelanggan.
Namun berkat perangkat lunak dan layanan Apple, ekosistem yang kuat tercipta yang membuat pelanggan enggan beralih ke platform pesaing.
Pengenalan merek dan loyalitas pelanggan membantu mendorong kekuatan penetapan harga yang luar biasa.
Baca Juga: Warren Buffett Pantang Melakukan 6 Hal Ini Saat Berinvestasi, Apa Saja?
- Kondisi keuangan yang prima
Keuangan Apple berada dalam kondisi prima ketika Buffett pertama kali membeli saham tersebut.
Pada tahun fiskal 2015, bisnis ini meraup laba bersih sebesar US$ 53 miliar, dengan margin keuntungan yang luar biasa sebesar 22,8%.
Dan Apple memiliki uang tunai, setara kas, dan surat berharga sebesar US$ 206 miliar, dibandingkan dengan utang jangka panjang sebesar US$ 56 miliar (per 26 September 2015).
Apple bukanlah perusahaan yang mengalami kesulitan finansial.
Baca Juga: Perusahaan Warren Buffett Jual Saham BYD China, Diduga Ini Penyebabnya
- Bisnis berkualitas tinggi
Warren Buffett suka membeli bisnis berkualitas tinggi. Tapi dia hanya akan melakukannya jika harganya cocok.