kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.325.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lewat Serbia, mesin perang buatan China bercokol di Eropa


Senin, 03 Agustus 2020 / 17:23 WIB
Lewat Serbia, mesin perang buatan China bercokol di Eropa
ILUSTRASI. Sebuah kendaraan militer membawa drone alias kendaraan udara tak berawak (UAV) melewati Lapangan Tiananmen selama parade militer yang menandai peringatan berdirinya Republik Rakyat Tiongkok yang ke-70 pada Hari Nasional di Beijing, China, 1 Oktober 2019.


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - BELGRADE. Serbia membeli sistem pertahanan rudal darat-ke-udara jarak menengah generasi baru dari China, tanda baru yang memperdalam kerjasama antara Beijing dan Beograd.

Pembelian sistem pertahanan rudal FK-3 dari China termasuk dalam laporan tahunan perusahaan senjata milik Pemerintah Serbia, Jugoimport SDPR, yang diajukan ke Badan Registrasi Bisnis pekan lalu dan dilihat oleh Reuters.

Jugoimport SDPR mengatakan, pihaknya membuat 163 kesepakatan impor dengan 31 negara dengan total nilai US$ 620,3 juta pada 2019. Pembelian senjata termasuk drone bersenjata dari China dan pembelian pertama yang diketahui di Eropa untuk FK-3.

Baca Juga: China klaim punya sistem antirudal nuklir, ini kemampuannya

"Bagian terbesar dari impor terkait dengan modernisasi pesawat MIG-29, pengadaan sistem drone, (dan) sistem pertahanan udara FK-3," kata Jugoimport SDPR seperti dikutip Reuters.

China memandang Serbia sebagai bagian dari inisiatif One Belt, One Road, yang bertujuan membuka hubungan perdagangan luar negeri baru untuk perusahaan-perusahaan negeri tembok raksasa.

Pada 2018, Jugoimport SDPR membuat 162 kesepakatan impor dengan 32 negara senilai total US$ 482,7 juta, termasuk pembelian helikopter tempur dan pengangkut buatan Rusia.

China telah menginvestasikan miliaran euro di negara Balkan itu, terutama dalam bentuk pinjaman lunak, infrastruktur, dan proyek energi.

Pada akhir Juni lalu, Angkatan Udara Serbia menerima enam pesawat tak berawak CH-92A yang dipersenjatai rudal berpemandu laser, penyebaran pertama dari drone tempur China di Eropa.

Baca Juga: Mengenal jet tempur J-20 buatan China, Si Naga Perkasa penantang F-22 milik Amerika

Serbia, yang berharap bisa bergabung dengan Uni Eropa, menyatakan netralitas militer pada 2006 dan masuk dalam program Kemitraan untuk Perdamaian NATO, meskipun negara itu tidak mencari keanggotaan penuh dalam aliansi pertahanan Barat ini.

Militer Serbia bergantung pada teknologi Uni Soviet, dan dalam beberapa tahun terakhir Beograd membeli jet tempur MiG-29 termasuk rudal, helikopter, tank, dan pengangkut personel lapis baja dari Rusia.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×