kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.838   -98,00   -0,62%
  • IDX 7.384   -108,06   -1,44%
  • KOMPAS100 1.138   -20,96   -1,81%
  • LQ45 901   -18,70   -2,03%
  • ISSI 224   -1,86   -0,82%
  • IDX30 463   -11,32   -2,38%
  • IDXHIDIV20 560   -12,38   -2,16%
  • IDX80 130   -2,40   -1,81%
  • IDXV30 139   -1,66   -1,18%
  • IDXQ30 155   -3,12   -1,97%

LG Electronics Incar Pendapatan KRW 100 Triliun di 2030 Lewat Transformasi Bisnis


Rabu, 06 November 2024 / 17:32 WIB
LG Electronics Incar Pendapatan KRW 100 Triliun di 2030 Lewat Transformasi Bisnis
Perusahaan elektronik asal Korea Selatan, LG Electronics Inc., memasang target pendapatan sebesar KRW 100 triliun di tahun 2030 mendatang.


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Perusahaan elektronik asal Korea Selatan, LG Electronics Inc., memasang target pendapatan sebesar KRW 100 triliun di tahun 2030 mendatang. Target ini, menjadi bagian dari transformasi bisnis yang akan dilakukan perusahaan dalam jangka panjang.

Untuk mencapai target itu, LG ingin mencetak triple seven, yakni pertumbuhan bisnis dan laba operasi masing-masing minimal 7% per tahun, serta rasio EBITDA perusahaan sebesar 7 pada tahun 2030 nanti.

"Kami punya (target pendapatan) 100 trilliun won Korea hingga tahun 2030 jadi kami perlu meningkatkan (pendapatan) setiap tahun," terang Lea Lee, Global PR Team Leader of Global Marketing Group LG dalam acara LG H&A Press Tour 2024 di LG Twin Tower, Selasa (5/11).

Baca Juga: Dilarang Jualan iPhone 16, Apple Tawarkan Investasi US$10 Juta di Indonesia

LG bakal bertransformasi dari posisinya saat ini sebagai merek peralatan rumah tangga global. Dalam jangka panjang, LG ingin menjadi perusahaan solusi kehidupan cerdas (smart life solution company).

Ada empat transformasi LG. Pertama, manajemen pertumbuhan bisnis eksisting. Kedua, layanan platform. Ketiga, model transaksi business to business (B2B). Keempat, New to LG Electronics.

Ke depan, LG juga bakal berinvestasi lebih dari KRW 50 triliun pada tahun 2030. Angka ini, mencakup investasi penelitian dan pengembangan sebesar lebih dari KRW 25 triliun, investasi fasilitas sebesar lebih dari KRW 17 triliun, dan investasi strategis sebesar KRW 7 triliun.

Adapun LG bakal fokus pada elektrifikasi, servitisasi, dan juga digitalisasi. Untuk itu, dalam jangka panjang, LG akan mendongkrak model bisnis layanan berbasis platform, akselerasi B2B, dan pengadaan mesin pertumbuhan baru berdasarkan keunggulan kompetiti dalam penjualan laba perusahaan.

Baca Juga: Pendingin ruangan LG Electronics Indonesia memperoleh sertifikat hemat energi dari UI

Berdasarkan keterangan resmi LG Electronics Inc. pertengahan Oktober lalu, perusahaan ini membukukan pendapatan sebesar KRW 28,11 triliun pada kuartal III-2024 dengan laba operational sebesar KRW 751,9 miliar. Pendapatan ini yang tertinggi selama kuartal ketiga. Sementara laba operasional menempati peringkat keempat tertinggi dalam sejarah perusahaan.

Pendapatan terbesar, berasal dari LG Home Appliance and Air Solution Company yang tercatat KRW 8,34 triliun pada kuartal III-2024, setara 29,67% dari total pendapatan. Sedangkan laba operasional tercatat KRW 527,2 miliar, setara 71,12% dari total laba operasional pada periode tersebut. Baik pendapatan maupun laba operasional tersebut, masing-masing tumbuh 11,7% year on year (yoy) dan 5,5% yoy.

Pendapatan terbesar kedua, berasal dari LG Home Entertainment Company mencapai KRW 3,75 triliun setara 13,34% dari total pendapatan dan tumbuh 5,2% yoy. Adapun laba operasional perusahaan ini tercatat sebesar KRW 49,4 miliar setara 6,57% dari total. 

Pendapatan terbesar ketiga, berasal dari LG Business Solutions Company yang sebesar KRW 2,61 triliun dan laba operasional sebesar KRW 1,1 miliar.

Baca Juga: Sukses IPO, LG Energy Solution Jadi Perusahaan Terbesar Kedua di Korea Selatan

Pendapatan meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu, namun turun dibandingkan kuartal sebelumnya karena melambatnya permintaan kendaraan listrik (EV), peningkatan biaya penelitian dan pengembangan untuk mengamankan teknologi kendaraan yang ditentukan perangkat lunak (SDV), dan investasi untuk produksi massal sesuai volume pesanan.

Terakhir, pendapatan perusahaan berasal dari LG Business Solutions Company sebesar KRW 1,40 triliun.

Namun, unit usaha ini mencatatkan kerugian operasional sebesar KRW 76,9 miliar, bahkan meningkat, karena kenaikan harga panel LCD, peningkatan biaya logistik, persaingan yang semakin ketat, dan investasi yang lebih tinggi dalam mengembangkan bisnis baru perusahaan.

Selanjutnya: Donald Trump Klaim Menang Pilpres AS, Para Pemimpin Dunia Ucapkan Selamat

Menarik Dibaca: Allianz Indonesia Ingatkan Generasi Muda Disiplin Merencanakan Finansial


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×