Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - BAUAN. Pandemi Covid-19 saat ini mulai berdampak pada lingkungan. Sampah masker saat ini mulai mencemari laut, seperti yang terjadi di kota Bauan, tempat menyelam populer di provinsi Batangas, Filipina.
Dilansir dari Reuters, para pengunjung dan penduduk setempat telah melaporkan peningkatan jumlah masker wajah dan pelindung APD yang menumpuk di dasar laut.
Limbah alat kesehatan tersebut praktis membuat lokasi penyelaman menjadi tercemar. Kerusakan ekosistem laut di lokasi tersebut mulai jadi perhatian.
"Mungkin karena beberapa orang yang naik perahu menggunakan masker dengan tidak benar sehingga terlepas, atau memang mereka membuangnya dengan tidak benar," ungkap Arnel Vergara, seorang penyelam profesional Filipina.
Carmela Sevilla, seorang pemilik resor dan instruktur selam yang dihubungi Reuters, menjelaskan bahwa sampah masker kini menjadi masalah baru di titik penyelaman yang kerap ramai oleh wisatawan.
Baca Juga: Alarm dari Malaysia dan Singapura: Varian baru virus corona menyerang banyak anak
Di musim hujan, limbah masker bercampur dengan limbah lain seperti kantong plastik, sachet, popok, dan bahan kemasan lain yang tersapu arus.
"Saya pikir kita akan melihat lebih banyak masker wajah. Kita akan terus memakai masker ini untuk sementara waktu," kata Sevilla.
Masalah limbah masker di laut telah mendapat perhatian serius dari pejabat pariwisata setempat. Beragam upaya pembersihan juga telah dilakukan secara berkala meski hasilnya belum signifikan.
"Keanekaragaman laut kita adalah yang paling terpengaruh," kata Girro Maranan, pejabat di dinas pariwisata Batangas.
Kepada Reuters, juru kampanye Greenpeace di Filipina, Marian Ledesma, mengatakan bahwa manajemen strategi pembuangan limbah negara yang buruk telah menyebabkan sampah menumpuk di anak-anak sungainya.
Musim hujan kerap membawa banyak sampah, termasuk masker yang jumlahnya sangat besar, ke laut tanpa bisa dikontrol.