kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.115.000   10.000   0,48%
  • USD/IDR 16.446   -11,00   -0,07%
  • IDX 7.980   22,54   0,28%
  • KOMPAS100 1.115   1,41   0,13%
  • LQ45 807   0,13   0,02%
  • ISSI 275   1,42   0,52%
  • IDX30 419   -0,10   -0,02%
  • IDXHIDIV20 485   -0,67   -0,14%
  • IDX80 122   0,05   0,04%
  • IDXV30 132   0,04   0,03%
  • IDXQ30 135   -0,45   -0,33%

Line izinkan teknisinya akses informasi milik pengguna, Jepang lakukan penyelidikan


Rabu, 17 Maret 2021 / 14:26 WIB
Line izinkan teknisinya akses informasi milik pengguna, Jepang lakukan penyelidikan
ILUSTRASI. Logo aplikasi pesan instan Line.


Sumber: Kyodo | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Line Corp., penyedia layanan aplikasi pesan instans Line, mengizinkan teknisi mereka untuk mengakses data pengguna. Teknisi Line berasal dari perusahaan afiliasi di China.

Dilansir dari Kyodo, perusahaan afiliasi Line yang ada di China itu memiliki akses ke database setidaknya 32 kali. Perusahaan tersebut dipercaya untuk mengembangkan teknologi kecerdasan buatan.

Kyodo melaporkan, empat teknisi dari perusahaan China itu bisa melihat nama pengguna, nomor telepon, dan alamat e-mail bersama dengan pesan dari sekitar musim panas 2018.

Baca Juga: Facebook akan melabeli semua postingan terkait vaksin COVID-19

Operator aplikasi Line mengatakan, telah melaporkan masalah tersebut ke Komisi Perlindungan Informasi Pribadi Jepang dan akan segera membentuk panel pihak ketiga untuk menyelidiki insiden tersebut.

Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Katsunobu Kato menyatakan dalam konferensi pers, pemerintah akan menanggapi masalah tersebut dengan tepat setelah mengonfirmasi perinciannya.

Komisi Perlindungan Informasi Pribadi Jepang juga akan menyelidiki kasus tersebut, termasuk apakah Line mengawasi perusahaan mitranya di China dengan benar.

Baca Juga: Dituding promosikan misinformasi, Instagram: Itu penelitian yang cacat

Pada bulan Juni tahun lalu, Jepang mengesahkan Undang-Undang Perlindungan Informasi Pribadi untuk menentukan ke negara mana saja data boleh ditransfer. China jadi salah satunya, dan kini mungkin akan dikaji kembali. 

Laporan ini muncul setelah Line bulan ini menjadi bagian dari Z Holdings, sebelumnya Yahoo! Japan. Kerjasama ini melahirkan jagoan internet domestik baru senilai US$ 30 miliar.

Dikutip dari Reuters, Z Holdings dikendalikan oleh SoftBank Corp melalui perusahaan induk A Holdings, yang dimiliki bersama oleh SoftBank Corp dan Naver Corp Korea Selatan, mantan operator Line.

Kyodo mencatat, aplikasi Line kini telah digunakan oleh lebih dari 86 juta dari 126 juta orang di Jepang. Aplikasi ini juga sangat populer di Taiwan, Thailand, juga Indonesia.

Selanjutnya: Terkendala rantai pasok, Honda hentikan sementara produksi di AS dan Kanada




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×