LME Digugat US$ 471,3 Juta karena Pembatalan Perdagangan Nikel di Maret 2022

Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jane Street Global Trading yang berbasis di Amerika Serikat (AS) telah mengajukan gugatan terhadap London Metal Exchange (LME) sebesar US$ 15,3 juta. Gugatan tersebut terkait keputusan LME yang melakukan pembatalan perdagangan nikel pada bulan Maret lalu.

Ini merupakan gugatan kedua yang diterima LME dalam minggu ini. Sebelumnya, hedge fund Elliott Associates juga menggugat LME senilai US$ 456 juta untuk masalah serupa.

LME yang dimiliki oleh Bursa dan Kliring Hong Kong sedang diperiksa oleh regulator setelah menghentikan aktivitas dan membatalkan perdagangan nikel pada 8 Maret silam. Penghentian dan pembatalan tersebut dilakukan karena volatilitas nikal yang membuat harga melonjak berlipat ganda menjadi lebih dari US$ 100.000 per ton dalam beberapa jam.

“Keputusan untuk membatalkan perdagangan nikel selama periode volatilitas tinggi sangat merusak integritas pasar dan menetapkan preseden berbahaya yang mempertanyakan kontrak masa depan," kata perwakilan Jane Street dikutip dari Reuters, Selasa (7/6).

Baca Juga: Permintaan Naik, Harga Nikel Diproyeksi Bertengger di US$ 30.000 Per Ton pada 2022

Juru bicara Elliott pun mengatakan dalam sebuah email bahwa LME telah bertindak tidak masuk akal dan tidak rasional khususnya dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang tidak relevan, termasuk posisi keuangannya sendiri.

LME, pasar terbesar dan tertua di dunia untuk industri komoditas logam, mengatakan harus mengambil tindakan untuk melindungi pasar secara keseluruhan ketika perdagangan menjadi tidak teratur.

Dalam sebuah pernyataan, bursa mengatakan memiliki peran penting untuk dimainkan dalam memastikan pasar adil dan teratur bagi semua orang yang ingin berpartisipasi.

Oleh karenanya, LME menganggap klaim oleh dana kuantitatif dan pembuat pasar AS sebagai tidak berdasar dan LME akan menentangnya dengan keras.