kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Mahasiswa Univesitas Iowa, satu dari 21 korban tewas akibat cuaca dingin ekstrem AS


Jumat, 01 Februari 2019 / 20:02 WIB
Mahasiswa Univesitas Iowa, satu dari 21 korban tewas akibat cuaca dingin ekstrem AS


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - CHICAGO. Gerald Belz (18), seorang mahasiswa Univesitas Iowa menjadi salah satu korban meninggal akibat cuaca dingin ekstrim yang melanda wilayah Amerika Serikat (AS). Ini merupakan tahun pertamanya kuliah di kampus tersebut.

Melansir New York Times, Jumat (1/2), Gerald ditemukan tidak sadarkan diri di luar gedung kampusnya saat mencoba berjalan kaki keluar dari asrama. Dia kemudian meninggal saat dilarikan ke rumah sakit. Kepolisian setempat yakin penyebab meninggalkan mahasiswa itu terkait dengan suhu dingin ekstrim hingga di bawah 0 derajat yang menyelimuti Lowa dan seluruh wilayah Midwest AS.

Kelas-kelas di Universitas Iowa sebetulnya sudah dibatalkan akhir pekan lalu akibat suhu dingin. Jarak antara rumah Gerald Belz ke kampus hanya berjarak setengah jam. Namun, ia memilih tidak langsung pulang dari asramanya, menunggu suhu dingin mereda.

Menurut pejabat pemerintah setempat, Gerald merupakan satu dari setidaknya 21 orang korban tewas yang diyakini akibat cuaca dingin ekstrim yang melumpuhkan kawasan Midwest. Akibat suhu berbahaya tersebut, sejumlah orang telah dilarikan ke rumah sakit dengan gejala hipotermia. Kegiatan bisnis, sekolah dan banyak kampus juga ditutup.

Banyaknya orang meninggal sejaak hari Minggu lalu tersebut masih diselidiki dan belum dipastikan penyebabnya. Namun para pejabat menyakini semuanya berkaitan dengan kondisi suhu ekstrim tersebut.

Dari korban meninggal tersebut, empat diantarnya ditemukan beku di dekat rumah mereka di Illinois, Wisconsin, dan Michigan. Enam orang meninggal dalam kecelakaan lalu lintas di Iowa, seorang pria ditemukan tewas di antara dua truk FedEx di pusat distribusi di Moline Timur, satu wanita ditemukan mati beku di dalam apartemen setelah penghangat ruangannya tidak berfungsi.

Di daerah Buffalo, satu orang meninggal ketika menggunakan penghembus salju pada Kamis kemarin dan yang lainnya ditemukan tewas setelah menyekop. Awal pekan ini, sepasang suami istri berusia 20-an meninggal di Indiana dalam kecelakaan mobil, seorang lelaki di Milwaukee ditemukan tewas di garasinya dan seorang lelaki meninggal karena hipotermia di Evanston, Illinois.

Di Williamsville, seorang pria tunawisma dinyatakan meninggal setelah ditemukan di dalam tempat penampungan bus pada Kamis pagi. Penyebab kematiannya belum diketahui secara resmi. Namun, Helen Tederous, juru bicara Otoritas Transportasi Perbatasan Niagara mengatakan, kemungkinan terkait dengan flu.

Sejak massa udara kutub terjadi, beberapa kota di wilayah Mid west telah mencapai rekor suhu rendah. Bahkan suhu di Illinois telah memecahkan rekor terendah negara sepanjang masa. Pengamat cuaca di Mount Carroll Illinois, mencatat pada Kamis pagi mencapai minus 38 derajat Fahrenheit.

Menurut National Weather Service, suhu di Rockford Illinois turun ke minus 31 derajat, lebih dingin dari rekor sebelumnya yakni minus 27 dari 1982. Suhu di Moline memecahkan rekor yakni minus 33 deraajat dan di Cedar Rapids Lowa mencapai 30 minus derajat.

Polisi Negara Bagian Illinois telah membantu lebih dari 1.300 pengemudi selama satu periode delapan jam. Sebuah kapal Coast Guard telah menyelamatkan tujuh orang yang terdampar di sebuah gubuk di Danau Michigan yang membeku.

Prakiraan cuaca menujukkan adanya kenaikan suhu di wilayah Midwest. Pada kamis malam, suhu sudha bergerak ke atas 0 derajat. Namun, para gelombang dingin diprediksi masih berolanjut di Timur Laut, salju lebat di beberapa tempat dan angin ribut di tempat lain.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×