Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - PETALING JAYA. Mantan Perdana Menteri Malaysia, Tun Dr Mahathir Mohamad, mengira dia tidak akan hidup lebih lama ketika dia dilarikan ke National Heart Institute (IJN) pada Januari. Hal tersebut dia ungkapkan dalam pidato pada Senin (28/3/2022).
Melansir The Star, Mahathir yang juga merupakan seorang dokter, mengatakan dia tidak tahu bagaimana tim medis berhasil membantunya mendapatkan kembali kesehatannya.
"Bagi saya, ini adalah keajaiban. Saya tidak berharap untuk hidup, saya berharap saya akan mati karena saya sudah tua dan juga menderita penyakit serius yang mempengaruhi ... jantung saya," jelasnya.
Dia menambahkan, “Ketika jantung lemah, hal itu mempengaruhi paru-paru dan ketika paru-paru lemah, hal ini mempengaruhi ginjal dan sebagainya. Tetapi entah bagaimana, para dokter membalikkan kondisi saya dan akhirnya saya dipulangkan dan saya cukup sehat - tidak 100%, tetapi cukup bagi saya untuk melanjutkan pekerjaan kecil yang harus saya lakukan," katanya saat upacara penghargaan untuk tim ahli medis dan staf yang telah merawatnya.
Baca Juga: Mantan PM Malaysia Mahathir Diizinkan Pulang Setelah Dirawat di Rumah Sakit
Acara yang digelar di Yayasan Kepimpinan Perdana di Putrajaya pada hari Senin direkam dan diunggah ke akun YouTube-nya.
Dr Mahathir mengatakan Malaysia telah membuat kemajuan luar biasa, terutama di sektor medis. Dia yakin orang Malaysia mampu melakukan apa yang bisa dilakukan orang lain.
"Ini adalah sesuatu yang sangat kami banggakan karena tidak perlu pergi ke tempat lain. Di Malaysia, kita memiliki spesialis untuk menangani kasus seperti saya yang sangat serius," tambahnya.
Dr Mahathir mengatakan bahwa ketika dia menderita serangan jantung pertamanya pada tahun 1989, dia diberitahu untuk pergi ke Mayo Clinic di Amerika Serikat, tetapi dia memilih untuk dirawat di Rumah Sakit Kuala Lumpur.
"Saya juga dilatih sebagai dokter dan ketika saya memulai praktik saya pada 1950-an dan awal 1960-an, tidak ada pekerjaan untuk dokter Malaysia, terutama dokter Melayu," ceritanya.
Baca Juga: Lagi, Bekas PM Malaysia Mahathir Mohamad Masuk ke Rumah Sakit Jantung
Dia melanjutkan, para dokter pada waktu itu dikenal sebagai asisten petugas medis di mana tidak ada orang Asia yang bisa menjadi petugas medis penuh dan tidak diizinkan untuk melakukan hal-hal sederhana seperti operasi usus buntu, karena tidak ada kepercayaan pada dokter Malaysia.
"Tapi hari ini, kita bahkan bisa melakukan operasi pada kembar siam berusia 17 hari," katanya merujuk pada bayi kembar siam prematur yang berhasil dipisahkan oleh tim bedah di Rumah Sakit Tunku Azizah di Kuala Lumpur baru-baru ini.
Dalam video berdurasi delapan menit itu, Dr Mahathir yang juga MP Langkawi menyerahkan piagam penghargaan kepada tim medis.
Sebelumnya, mengutip Reuters, Mahathir harus menjalani perawatan di rumah sakit dan akan menjalani pemeriksaan medis penuh.
Baca Juga: Malaysia batalkan proyek kereta cepat meski rugi besar, beda dengan Jokowi
"Dia akan menjalani pemeriksaan medis lengkap dan observasi lebih lanjut," kata Institut Jantung Nasional dalam sebuah pernyataan pada Kamis (16/12/2021).
Dia memang memiliki sejarah masalah jantung. Mahathir telah mengalami serangan jantung dan telah menjalani operasi bypass.
Dia dirawat di IJN pada 7 Januari untuk menjalani prosedur medis elektif sehari kemudian dan dipulangkan pada 13 Januari, tetapi dirawat lagi dan kemudian dipulangkan pada 5 Februari.