Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Pertempuran meningkat dalam beberapa pekan terakhir di timur Ukraina, tempat pasukan pemerintah memerangi separatis yang didukung Rusia dalam konflik tujuh tahun yang menurut Kyiv telah menewaskan 14.000 orang.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, yang mengadakan pembicaraan di Brussel dengan Stoltenberg menjelang konferensi video dengan ke-30 anggota sekutu NATO, mengatakan aliansi tersebut akan membahas tindakan agresif Rusia di dan sekitar Ukraina, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Hubungan Rusia dengan Amerika Serikat merosot ke titik terendah baru pasca-Perang Dingin bulan lalu setelah Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa Vladimir Putin adalah "pembunuh".
Dalam panggilan telepon dengan Putin pada hari Selasa, Biden mengusulkan diadakannya pertemuan puncak antara para pemimpin yang terasing untuk mengatasi sejumlah masalah, termasuk mengurangi ketegangan atas Ukraina.
Baca Juga: Tegang! NATO kirim 40.000 pasukan dan 15.000 persenjataan ke dekat perbatasan Rusia
Kremlin pada hari Rabu mengatakan masih terlalu dini untuk membicarakan KTT semacam itu secara nyata. Rusia juga bilang, untuk mengadakan pertemuan semacam itu sangat tergantung pada perilaku Washington di masa depan, dalam apa yang tampak seperti referensi terselubung terhadap potensi sanksi AS.
Rusia kerap menuduh NATO mengganggu kestabilan Eropa dengan memperkuat pasukannya di negara-negara Baltik dan Polandia - semua anggota aliansi Atlantik - setelah pencaplokan Krimea oleh Moskow.
Baca Juga: Rusia: AS harus jauhi Laut Hitam demi kebaikan mereka sendiri
NATO membantah klaim Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu bahwa aliansi itu mengerahkan 40.000 tentara dan 15.000 peralatan militer di dekat perbatasan Rusia, terutama di Laut Hitam dan wilayah Baltik.