kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.755   -3,00   -0,02%
  • IDX 7.480   -25,75   -0,34%
  • KOMPAS100 1.154   -2,95   -0,26%
  • LQ45 913   0,81   0,09%
  • ISSI 227   -1,59   -0,70%
  • IDX30 471   1,26   0,27%
  • IDXHIDIV20 567   3,73   0,66%
  • IDX80 132   -0,15   -0,11%
  • IDXV30 139   -0,18   -0,13%
  • IDXQ30 157   0,79   0,50%

Malaysia batalkan proyek jalur kereta yang dibiayai China US$ 20 Miliar


Minggu, 27 Januari 2019 / 18:03 WIB
Malaysia batalkan proyek jalur kereta yang dibiayai China US$ 20 Miliar


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Malaysia memutuskan untuk membatalkan proyek East Coast Rail Link (ECRL) senilai US$ 20 miliar dengan kontraktor China Communications Construction Co Ltd (CCCC). Alasannya, proyek tersebut dinilai terlalu besar.

Menteri Perekonomian Malaysi Datu Sri Mohammed Azmin Ali mengatakan, pembatalan tersebut karena proyek tersebut dinilai terlalu besar. Meski demikian, Malaysia akan tetap menerima investasi dari China berdasarkan kasus per kasus.

"Kabinet telah membuat keputusan ini karena biaya untuk mengembangkan ECRL terlalu besar dan kami tidak memiliki kapasitas finansial," kata Azmin, yang dilansir dari Reuters, Minggu (27/1).

Pemerintah Malaysia, kata dia, masih menentukan berapa yang harus dibayarkan CCCC untuk biaya pembatalan tersebut. Bunga atas proyek itu sendiri mencapai setengah miliar ringgi atau sekitar US$ 120 juta per tahun

"Kami tidak sanggup menanggung ini, jadi proyek ini harus dihentikan tanpa mempengaruhi hubungan baik kami dengan China," ungkapnya.

Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengatakan, Agustus lalu bahwa proyek kereta api itu akan dibatalkan untuk saat ini, tetapi pemerintah sejak saat itu masih dalam tahap negosiasi dengan CCCC mengenai masa depan jalur kereta tersebut.

Dia juga mengumumkan pada bulan Agustus pembatalan proyek lain yang didukung China, yaitu pipa gas alam di negara bagian Sabah, Malaysia Timur. Sayangnya, pihak CCCC tidak segera memberikan tanggapan kepada Reuters atas keputusan Malaysia tersebut.

Sejak berkuasa Mei lalu, Mahathir berulang kali berjanji untuk menegosiasikan ulang atau membatalkan kesepakatan infrastruktur yang tidak adil dengan China yang disahkan oleh pendahulunya Najib Razak.

Proyek ECRL merupakan salah satu proyek infrastruktur China di Malaysia yang pekerjaannya ditangguhkan sambil menunggu pembahasan mengenai harga dan tuduhan korupsi.

Ini juga adalah proyek terbesar yang ditandatangani oleh Tiongkok di bawah inisiatif tanda tangan Belt and Road, serta salah satu proyek kereta api terbesar milik kontraktor negara, CCCC.

Pada November, Komisi Tinjauan Ekonomi dan Keamanan Amerika Serikat mengeluarkan laporan yang memberi peringkat ECRL sebagai proyek Belt and Road terbesar kedua berdasarkan perkiraan biaya, setelah proyek kereta api berkecepatan tinggi Moskow-Kazan senilai US$ 21,4 miliar di Rusia.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×