Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Pemerintah Malaysia menyatakan, tiga orang meninggal dunia dan lebih dari 80.000 orang telah dievakuasi akibat banjir di beberapa negara bagian Malaysia. Para pejabat memperingatkan musim hujan dapat membawa banjir terburuk di negara itu dalam satu dekade.
Mengutip Reuters, Jumat (29/11), banjir biasa terjadi di pantai timur semenanjung Malaysia selama periode musim hujan antara Oktober dan Maret, tetapi hujan deras minggu ini telah menyebabkan evakuasi massal, sebagian besar di negara bagian timur laut Kelantan yang berbatasan dengan Thailand.
Situs web Pusat Komando Bencana Nasional mengatakan hingga Jumat pagi tiga orang telah meninggal dan 80.589 orang telah dievakuasi ke 467 tempat penampungan sementara di tujuh negara bagian.
Baca Juga: Malaysia Cabut Dakwaan Korupsi Terhadap Eks PM Najib Razak Soal Kasus 1MDB
Negara bagian Kelantan dan negara tetangga Terengganu yang paling parah terkena dampak.
Namun, situs web tersebut tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang kematian tersebut.
Wakil Perdana Menteri dan Ketua Komite Penanggulangan Bencana Nasional Ahmad Zahid Hamidi mengatakan pada hari Kamis bahwa banjir diperkirakan akan lebih parah daripada tahun 2014, ketika hampir seperempat juta orang terpaksa meninggalkan rumah mereka.
"Mengingat parahnya situasi, semua pihak telah dimobilisasi untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan korban banjir," katanya seperti dikutip oleh kantor berita negara Bernama.
Baca Juga: Malaysia Siap Produksi Bahan Bakar Penerbangan Berkelanjutan (SAF) pada 2027
Pemerintah telah mengerahkan lebih dari 82.000 personel keamanan serta perahu penyelamat, kendaraan berpenggerak empat roda, dan helikopter, kata Ahmad Zahid.
Operator kereta api nasional KTM Berhad mengatakan dalam sebuah posting Facebook bahwa mereka telah menangguhkan sembilan rute kereta api di pantai timur karena banjir.
Pada hari Rabu, Departemen Meteorologi memperingatkan bahwa hujan lebat di beberapa negara bagian diperkirakan akan berlangsung hingga Jumat.
Minggu lalu, dikatakan bahwa gelombang monsun diperkirakan akan membawa hujan lebat dan berkepanjangan di timur semenanjung hingga 1 Desember.