Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Malaysia, Rabu (29/1), menangkap empat orang dengan tuduhan menyebarkan hoaks tentang virus corona Wuhan di media sosial.
Komisi Komunikasi dan Multimedia Malaysia (MCMC) menyatakan, keempat orang itu, yang berusia antara 24 dan 49 tahun, ditangkap di lokasi terpisah di Malaka, Kedah dan Pahang.
Salah satu yang ditangkap adalah tutor paruh waktu, berusia 49 tahun. "Karena mengunggah informasi palsu terkait virus di Facebook," kata MCMC dalam pernyataan tertulis, Kamis (30/1).
Baca Juga: China akan hukum berat pejabat yang malas dalam memerangi virus corona
Di Malaka, dua apoteker, berusia 25 tahun dan 30 tahun, juga ditahan lantaran mem-posting konten palsu terkait virus corona baru di akun Facebook mereka.
Orang keempat yang ditangkap adalah mahasiswa 24 tahun karena berbagi "konten palsu" virus corona baru di Twitter. Pihak berwenang menyita empat ponsel, lima kartu SIM, dan dua kartu memori.
Mereka dijerat dengan Undang-Undang Komunikasi dan Multimedia dengan ancaman denda hingga RM 50.000 (Rp 167,5 juta), penjara maksimal satu tahun, atau keduanya.
Baca Juga: Virus masih menyebar, ini daftar 18 negara yang terkonfirmasi virus corona
Keempatnya juga bisa kena ancaman denda RM 1.000 per hari jika melakukan pelanggaran serupa setelah hakim menjatuhkan hukuman.
Sebelumnya, Selasa (28/1), seorang wanita berusia 34 tahun juga ditangkap di Selangor karena menyebarkan berita palsu tentang virus corona baru di Facebook.
Sejauh ini, ada delapan kasus virus corona Wuhan terkonfirmasi di Malaysia, dan semuanya adalah warga negara China.
Bagaimana di Indonesia?
Di Indonesia juga mulai beredar hoaks terkait virus corona baru. Sebuah foto yang menampilkan sekelompok orang tergeletak di jalanan yang diduga merupakan korban virus corona beredar di Facebook pada Rabu (29/1).
Unggahan tersebut dibubuhi dengan narasi yang berisi: foto orang tergeletak itu diduga berlokasi di Kota Wuhan, China. Sudut pengambilan foto tersebut disebut-sebut menggunakan satelit.
Baca Juga: Siaran langsung proyek pembangunan rumah sakit corona di Wuhan banjir penonton
Melansir Kompas.com, mengetahui ada foto tersebut, tim Fact Checker melakukan penelusuran menggunakan tools Google Image. Hasilnya, foto sekelompok orang tergeletak itu merupakan salah satu aksi di Frankfurt guna mengenang 528 korban pembantaian Nazi di Katzbach, Jerman, pada 1945.
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate meminta masyarakat untuk secara cerdas menggunakan intrumen-instrumen digital serta perangkat media sosialnya dalam memilah dan memilih informasi sebelum diteruskan.
“Kami melalui Drone Kominfo telah memonitor ada penyebaran hoaks dan disinformasi terkait dengan cirus corona,” kata Johnny dalam siaran pers, Selasa (28/1).
Baca Juga: Konfirmasi terbaru, seluruh wilayah China sudah terjangkit virus corona
Karena itu, Johnny juga meminta masyarakat untuk tidak mengkaitkan wabah virus corona dengan masalah-maslah lain yang berdampak luas dan negatif terhadap negara, baik dari sektor ekonomi maupun lainnya.
“Ini murni masalah kesehatan dan karena itu mengaculah pada referensi utamanya yang hanya disampaikan oleh institusi resmi," tegas Johnny.