kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Malaysia lockdown akibat corona, Singapura makin dekati jurang resesi?


Rabu, 18 Maret 2020 / 18:34 WIB
Malaysia lockdown akibat corona, Singapura makin dekati jurang resesi?
ILUSTRASI. Warga mengenakan masker di Singapura. Sejumlah ekonom menilai Singapura makin dekat ke jurang resesi usai Malaysia melakukan kebijakan lockdown akibat corona. REUTERS/Edgar Su


Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Singapura mendekati resesi setahun penuh pertamanya dalam hampir dua dekade karena larangan bepergian oleh pemerintah Malaysia. Pasalnya hal ini memangkas sumber tenaga kerja di tengah pandemi virus corona.

Sejauh ini, Singapura telah dipuji secara luas atas tanggapannya terhadap wabah corona. Tetapi merebaknya kasus corona di Malaysia menambah tekanan pada ekonomi Singapura.

Baca Juga: Malaysia lockdown, pemerintah: Corona lebih berbahaya dari tsunami

Reuters melaporkan bahwa hal ini telah mengisyaratkan peluang resesi Singapura pada tahun ini.

"Kondisi keuangan semakin ketat dalam beberapa pekan terakhir, dan lockdown yang diberlakukan oleh negara-negara untuk menahan wabah COVID-19 berarti resesi di Singapura tidak dapat dihindari," kata ekonom ANZ Khoon Goh.

Sebagian besar ekonom telah menguatkan ekspektasi bahwa Otoritas Moneter Singapura (MAS) akan memperlonggar kebijakan pada April, dengan beberapa ekonom saat ini meningkatkan prediksi bahwa bank sentral melangkah lebih awal.

MAS mengelola kebijakan melalui pengaturan nilai tukar, bukan melalui suku bunga konvensional. Otoritas ini membiarkan dolar Singapura naik atau turun terhadap mata uang mitra dagang utamanya dalam pita kebijakan yang tidak diungkapkan.

Baca Juga: Bukan lagi prediksi, ekonom sebut resesi global akibat corona sudah mulai terjadi

Mulai Rabu, Malaysia melarang warga bepergian ke luar negeri. Begitu juga pengunjung untuk memasuki negara itu hingga 31 Maret untuk membantu menghentikan penyebaran virus corona.




TERBARU

[X]
×