Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - LONDON. Beberapa manajer aset di Inggris sedang melakukan upaya pembatasan penarikan reksadana properti. Adapun, manajer aset yang melakukan tersebut ialah Blackrock Inc. dan Schroders Plc.
Mengutip Bloomberg Rabu (5/10), langkah tersebut dilakukan setelah gelombang permintaan untuk memindahkan uang. Mengingat, dana pensiun dan investor lain sedang menyeimbangkan kembali portofolio mereka menjadi aset likuid seperti uang tunai setelah volatilitas pasar membuat mereka terlalu terpapar ke aset real estat.
Dana pensiun memegang obligasi jangka panjang yang sesuai dengan pembayaran yang diharapkan pensiunan di masa depan. Itu mendorong peringatan jaminan saat imbal hasil obligasi gilts melonjak. Hal ini juga akan membutuhkan lebih banyak aset likuid.
Baca Juga: Badan PBB Peringatkan Munculnya Resesi Akibat Kelalaian Kebijakan Moneter
Sebagai contoh, reksadana UK Real Estate fund milik Schroders sudah menunda pencairan yang jatuh tempo pada awal Oktober hingga akhir Juli 2023. Artinya, itu memberi banyak waktu bagi reksadana yang memiliki total dana kelolaan 2,8 miliar pound atau setara US$ 3,2 miliar ini mengumpulkan dana guna menutupi pembayaran.
Selanjutnya, BlackRock juga telah mengikuti langkah serupa untuk dana properti Inggrisnya, sementara Columbia Threadneedle telah menghentikan transaksi harian di reksa dana properti TPEN-nya.
Schroders mengatakan penarikan reksa dana diminta sebelum krisis gilts minggu lalu, tetapi tren tersebut kemungkinan akan meningkat mengingat masalah likuiditas dana pensiun.
Juru bicara Schroders bilang keputusan itu akan membantu untuk memastikan likuiditas yang cukup dipertahankan untuk memajukan inisiatif manajemen aset yang penting sejalan dengan rencana bisnis peningkatan kinerja.
Sementara itu, pembayaran reksa dana senilai 60 poundsterling ditangguhkan dan 8 juta pound sterling baru akan dibayarkan kepada investor menjelang akhir bulan
Columbia Threadneedle mengatakan telah menunda penebusan karena kendala likuiditas akibat volatilitas pasar baru-baru ini dan akan kembali ke transaksi harian sesegera mungkin.
