Sumber: Arab News | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Namun, para ahli mengatakan ada lebih banyak hal tentang gerakan China daripada yang terlihat.
“Ini adalah awal untuk menduduki Julian Felipe Reef, seperti yang mereka lakukan pada Mischief Reef pada 1995,” kata pensiunan Hakim Agung Antonio Carpio dalam sebuah wawancara TV pada hari Rabu seperti yang dilansir Arab News.
Carpio merujuk pada pendudukan Beijing di daerah lain di lepas pantai Filipina, yang telah diubah menjadi pangkalan militer China.
“Mereka mulai dengan mengatakan bahwa mereka baru saja membangun tempat penampungan nelayan di Mischief Reef. Mischief Reef adalah pangkalan udara dan angkatan laut mereka; mereka menyebutnya Pearl Harbor di Laut China Selatan. Itu adalah pangkalan udara dan angkatan laut yang besar," tambah Carpio.
Baca Juga: Xi Jinping dan Kim Jong Un saling bertukar pesan, ini isinya
Carpio, yang mewakili Manila di Den Haag dalam kasusnya melawan Beijing, mengatakan dia "sangat khawatir" karena ini bukan pertama kalinya kapal penangkap ikan China, yang dilaporkan dioperasikan oleh milisi, menyerbu Julian Felipe Reef.
Ia mencontohkan, pada waktu yang sama tahun lalu, mereka juga memarkir ratusan kapal mereka di kawasan itu.
“Mereka mengatakan bahwa mereka berlindung karena badai. Tapi tidak ada badai di dekat Julian Felipe Reef," katanya.
"Mereka tidak bisa melakukan itu. Meskipun mereka dapat menggunakan navigasi yang benar, mereka tidak bisa hanya duduk di sana, parkirlah di sana, karena itu bukan ZEE mereka,” jelas Carpio.
Baca Juga: AS tuduh China gunakan milisi maritim di Laut China Selatan untuk ancam negara lain