kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Manila tuntut Beijing menarik kapal penangkap ikan dari Laut China Selatan


Kamis, 25 Maret 2021 / 09:06 WIB
Manila tuntut Beijing menarik kapal penangkap ikan dari Laut China Selatan
ILUSTRASI. Filipina pada hari Rabu (24/3/2021) mengecam kehadiran kapal milisi China yang cukup lama bersandar di Julian Felipe Reef.


Sumber: Arab News | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Mantan hakim Mahkamah Agung tersebut mengatakan bahwa Presiden Rodrigo Duterte telah "berteman" dengan China dan menganggap Beijing sebagai "sahabatnya".

“Faktanya, dia berkata, 'Saya suka Xi Jinping.' Tapi cinta itu belum dibalas," kata Carpio. Dia mencatat bahwa China sebenarnya telah merebut Sandy Cay, sebuah gundukan pasir di laut teritorial Filipina di Pulau Pagasa.

China juga telah mengirim ratusan kapal untuk "mengerumuni daerah itu".

Mengutip contoh Sandy Cay - fitur geologi pertama yang direbut China di bawah pemerintahan Duterte - Carpio mengatakan bahwa pemerintah "masih menyangkal" tentang insiden tersebut.

Baca Juga: Filipina tuding 220 kapal China mengepung Laut China Selatan, ini jawaban Beijing

“Ini terjadi pada 2017. Pemerintahan Duterte masih menyangkal. Tapi kami tidak bisa kembali ke Sandy Cay lagi karena dikelilingi oleh kapal-kapal milisi maritim China," katanya seraya memperingatkan bahwa warga Filipina harus sangat waspada dengan apa yang terjadi di sana. 

Selanjutnya: Beijing: Pernyataan AS-Jepang sangat mencampuri urusan dalam negeri China



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×