Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. CEO Boeing yang baru saja dipecat Dennis Muilenburg meninggalkan banyak masalah di perusahaan, namun dia akan mengantongi uang dalam jumlah besar seiring dengan kepergiannya.
Dikutip dari CNN, Jumat (27/12/2019), besaran yang yang bakal dia bawa seiring dengan proses penghentian dari jabatan akan bergantung pada proses negosiasi Boeing, termasuk bagaimana perseroan membeli kepergiannya, apakah karena pensiun, dirinya mengundurkan diri, atau karena PHK.
Berdasarkan catatan publik, Muilenburg setidaknya bakal mengantongi tunjangan senilai lebih dari US$ 30 juta atau setara dengan Rp 420 miliar (kurs Rp 14.000) juga berhak atas pembayaran pesangon sekitar US$ 7 juta atau Rp 98 miliar. Muilenburg juga memiliki saham senilai US$ 20 juta di Boeing, serta dana pensiun berjumlah lebih dari US$ 11 juta.
Baca Juga: CEO lama dipecat gara-gara Lion Air JT610 jatuh, inilah sosok CEO baru Boeing
Sebelum berkarier sebagai CEO Boeing, Dennis pernah menjabat beberapa posisi eksekutif seperti kepala petugas operasi dan kepala divisi pertahanan dan keamanan dalam perusahaan yang sama. Muilenburg sendiri telah bekerja di Boeing selama 34 tahun.
Pemecatan Dennis Muilenburg sebagai CEO diiringi dengan terperosoknya image Boeing setelah dua kecelakaan fatal dan masalah lainnya menyangkut pesawat 737 MAX. Pesawat ini menghasilkan dua kecelakaan hebat yang terjadi di Indonesia pada Oktober 2018 dan Ethiopia pada Maret lalu dengan korban tewas 346 orang.
Dikutip dari The New York Times, Boeing menunjuk David Calhoun yang saat ini menjabat sebagai CEO untuk menggantikan Muilenburg pada 13 Januari 2020 mendatang. Hingga saat itu tiba, Direktur Keuangan Boeing Greg Smith akan menjadi CEO ad interim.
Baca Juga: Setelah sekian lama, akhirnya CEO Boeing Dennis Muilenburg dipecat
Sebelumnya pada Minggu (22/12/2019) pagi, dewan direksi Boeing melakukan pertemuan dengan tanpa melibatkan Muilenburg. Pasalnya, pekan tersebut merupakan pekan yang berat bagi Boeing seiring dengan pengumuman menghentikan sementara produksi 737 MAX dan peluncuran kapsul ruang angkasa Boeing yang dirancang untuk NASA.
Pertemuan tersebut menghasilkan keputusan pemecatan Muilenburg. Setelah keputusan dibuat, Calhoun, yang berada di New York, dan Larry Kellner, seorang anggota direksi, menghubungi Muilenburg untuk memberitahukan kepadanya tentang keputusan tersebut.
Pemecatan Muilenburg merupakan babak baru dalam krisis yang dihadapi Boeing pasca kecelakaan 737 MAX. Sebelum 737 Max dapat terbang lagi, regulator harus menyetujui perbaikan Boeing untuk sistem otomatis yang dikenal sebagai MCAS yang diketahui berperan dalam kedua tabrakan tersebut.
Baca Juga: Pemesanan tembus 1.000 pesawat, Airbus kalahkan Boeing
Pabrikan pesawat asal Amerika Serikat itu masih perlu memberikan dokumen penjelasan perbaikan perangkat lunak secara keseluruhan kepada otoritas penerbangan AS (FAA).
Saham Boeing telah turun 20% selama krisis ini, ongkos yang harus dibayarkan perusahaan pun mencapai lebih dari US$ 8 miliar dan mempengaruhi rantai pasokan yang meluas ke 8.000 perusahaan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dipecat, Mantan CEO Boeing Kantongi Ratusan Miliar Rupiah"
Penulis : Mutia Fauzia
Editor : Sakina Rakhma Diah Setiawan