Sumber: CNA | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - PHNOM PENH. Mantan perdana menteri Kamboja Hun Sen pada hari Jumat (27/6) menuduh perdana menteri Thailand menghina raja Thailand, saat ketegangan antara negara-negara tetangga meningkat.
Ia mengatakan komentar Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra tentang komandan militernya, yang ia sebut sebagai "lawan", dalam panggilan telepon yang bocor dengan pemimpin veteran itu mengenai sengketa perbatasan merupakan "penghinaan terhadap raja".
"Penghinaan terhadap komandan regional adalah penghinaan terhadap raja Thailand karena hanya raja yang mengeluarkan dekrit kerajaan untuk mengangkatnya," kata Hun Sen dalam siaran langsung di halaman Facebook resminya.
Baca Juga: Enam Warga AS Berusaha Kirim Beras dan Alkitab ke Korut, Ditangkap Polisi Korsel
Putri mantan perdana menteri kontroversial Thaksin Shinawatra, yang akan diadili atas tuduhan penghinaan terhadap raja minggu depan, terancam dipecat sebagai perdana menteri karena skandal panggilan telepon tersebut telah memicu seruan agar ia mengundurkan diri dan pemerintahannya goyah.
Hun Sen, ayah dari Perdana Menteri Kamboja Hun Manet dan mantan sekutu dekat Thaksin, minggu lalu mengunggah rekaman percakapan pribadi berdurasi 17 menit itu di laman Facebook resminya.
"Saya baru saja memberi tahu Thailand bagaimana perdana menteri melakukan tindakan kotor terhadap negara mereka," katanya pada hari Jumat.
Dalam rekaman yang diunggah daring, kedua pemimpin membahas pembatasan yang diberlakukan pada penyeberangan perbatasan setelah bentrokan militer bulan lalu menewaskan seorang tentara Kamboja.
Thailand memiliki undang-undang lese majeste yang ketat, yang melarang kritik terhadap Raja Maha Vajiralongkorn dan keluarga dekatnya serta menjatuhkan hukuman hingga 15 tahun penjara untuk setiap pelanggaran.
Baca Juga: Lionel Messi Cetak Gol Tendangan Bebas, Inter Miami Kalahkan Porto