Sumber: The Guardian | Editor: Noverius Laoli
Sebelumnya, Duterte sempat mengumumkan akan pensiun dari politik setelah masa jabatannya berakhir pada 2022, namun pernyataan itu kemudian ditarik kembali.
Putrinya, Sara Duterte, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Presiden Filipina, mengatakan pada Juni lalu bahwa keluarganya mempertimbangkan untuk maju dalam pemilihan Senat. Namun, Duterte mengungkapkan bahwa kesehatannya yang menurun menjadi alasan untuk tidak mencalonkan diri pada tingkat nasional.
Sementara itu, hubungan Duterte dengan Presiden Filipina saat ini, Ferdinand Marcos Jr., juga mengalami ketegangan. Duterte beberapa kali mengkritik Marcos sebagai pemimpin yang lemah, meski Marcos menanggapi kritik tersebut dengan santai.
Baca Juga: Lewat Partai Gerindra, Adik Kandung Mantan Ajudan Jokowi Bakal Maju Pilkada Boyolali
Perselisihan ini semakin memperjelas perpecahan di antara kedua tokoh politik tersebut, terutama setelah Sara Duterte mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Menteri Pendidikan dan ketua badan antipemberontakan di bawah pemerintahan Marcos pada Juli lalu.
Marcos sendiri telah memperkuat hubungan dengan Amerika Serikat di tengah meningkatnya ketegangan dengan China terkait sengketa wilayah di Laut Cina Selatan.
Sebaliknya, Duterte selama menjabat sebagai presiden lebih memilih mempererat hubungan dengan China dan Rusia, sambil mengkritik kebijakan keamanan Amerika Serikat dan negara-negara Barat.