Reporter: Dyah Megasari, BBC |
LONDON. Seorang mantan wartawan News of the World (NoW), harian tertua di Inggris yang ditutup akibat skandal penyadapan telepon terhadap sumber beritanya, ditemukan tewas.
Sean Hoare, adalah orang yang pertama mengeluarkan tudingan terkait dugaan penyadapan telepon yang dilakukan NoW.
Kepada koran the New York Times, Hoare mengatakan penyadapan dilakukan jauh lebih masif dari apa yang diakui oleh koran Inggris itu saat polisi pertama kali menggelar penyelidikan begitu mendengar ada laporan dugaan praktek bermasalah ini.
Seorang juru bicara kepolisian Inggris mengatakan kematian Hoare dinyatakan belum jelas penyebabnya namun tidak disebut mencurigakan.
Kepolisian wilayah Hertfordshire, London mengatakan jenazah Hoare ditemukan setelah polisi mendapat telepon agar datang ke rumahnya di Langley Road, pada Senin (18/7) waktu setempat. Polisi mengatakan kematiannya dinyatakan belum dapat dijelaskan, tapi tak ada yang mencurigakan. Polisi sedang menyelidiki insiden ini.
Hoare sebelumnya mengatakan kepada program Panorama BBC juga pada siaran Radio 4 BBC, bahwa praktek penyadapan telepon untuk mendapat berita marak dilakukan NoW.
Hoare juga menyebut editor NoW saat itu, Andy Coulson, pernah memintanya melakukan hal serupa, tuduhan ini ditolak Coulson.
Serangan peretas
Sementara itu, para peretas komputer telah merusak tampilan halaman situs koran kuning The Sun, yang seperti NoW, juga dimiliki oleh kelompok media News International.
Dengan retasan itu, pengunjung halaman situs ini dialihkan ke sebuah cerita bohongan yang menyebut Rupert Murdoch, pemilik jaringan media News Corp dan News International, telah ditemukan tewas di kebunnya.
Sekelompok peretas yang menyebut dirinya Lulz Security, sebelumnya menyasar perusahaan-perusahaan pembuat game komputer serta situs resmi milik pemerintah AS sebagai proyek retasan, mengaku bertanggungjawab atas aksi ini melalui sebuah pernyataan di Twitter.
Murdoch dan PM Savid Cameron menjadi sasaran kritik atas munculnya skandal ini. Pengunjung di situs web the Sun juga dialihkan ke halaman Twitter kelompok peretas ini.
Pihak News International mengaku mengetahui kejadian ini namun memilih tidak berkomentar. Kasus dugaan penyadapan telepon ini telah menyebabkan jaringan News Corp milik taipan media Rupert Murdoch rugi miliaran dollar karena penutupan koran, pembayaran ganti rugi, serta merosotnya harga saham di lantai bursa.
Dari harga saham di bursa New York saja, sempat dilaporkan saham news Corp melorot hingga total kehilangan nilai hampir US$1 miliar. Selain makan korban sejumlah eksekutif top dalam manajemen media milik Murdoch di Inggris, yang terpaksa mundur akibat skandal ini, kasus juga membuat sejumlah pejabat penting kepolisian Inggris mundur.
Polisi dituding menerima bayaran dan imbalan untuk membocorkan nomor telepon serta memberi informasi pada pekerja NoW terkait sumber beritanya.
Termasuk yang menyatakan mundur adalah Komisioner Kepolisian Metropolitan, Sir Paul Stephenson, polisi paling senior di Inggris yang mundur hari Minggu lalu.