Reporter: Dupla Kartini, Bloomberg | Editor: Dupla Kartini
SHANGHAI. Industri manufaktur di China terus menunjukkan terjadinya pertumbuhan. Hari ini, Biro statistik China melaporkan, indeks pembelian manager (purchasing manager index) per Februari naik ke level 51, dibanding bulan sebelumnya yang naik di 50,5. Ini peningkatan untuk bulan yang ketiga berturut-turut.
Angka di atas 50 menunjukkan adanya ekspansi. Dan level yang dicapai pada Februari itu merupakan yang tertinggi sejak September tahun lalu. Sebelumnya, ekonom yang disurvei Bloomberg memprediksi pertumbuhan di level 50,9. Namun, data ekonomi dalam dua bulan pertama memang terdistorsi seiring liburan Tahun Baru Cina selama sepekan.
Meski begitu, data tersebut menunjukkan sinyal, China bisa mempertahankan perekonomiannya di tengah krisis utang Eropa dan lemahnya pasar properti domestik.
Bahkan, pertumbuhan manufaktur China lebih besar dari angka pertumbuhan manufaktur di Jepang dan Korea Selatan yang dirilis, kemarin. Hal ini menambah indikasi, prospek pertumbuhan global membaik seiring pemulihan di AS, dan Eropa yang berupaya mengatasi krisis utang.
"Laporan ini mendukung pandangan yang menyebutkan, permintaan 'terpendam' selama ini telah mengangkat ekspor, sehingga memicu peningkatan aktivitas ekonomi di Asia. Saat ini, gejolak utang Eropa pun sudah surut," kata Tim Condon, kepala ekonom Asia di ING Financial Markets, Singapura, hari ini .