kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45925,04   -6,32   -0.68%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Marah besar, Kim Jong Un larang obat-obatan China di RS pasca kematian pejabat


Jumat, 21 Mei 2021 / 10:33 WIB
Marah besar, Kim Jong Un larang obat-obatan China di RS pasca kematian pejabat


Sumber: Express.co.uk | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - PYONGYANG. Kim Jong un marah besar. Dia melarang semua obat-obatan China di rumah sakit besar di ibu kota Pyongyang, setelah kematian seorang pejabat tinggi.

Melansir Express.co.uk, birokrat senior itu meninggal mendadak setelah menerima suntikan cocarboxylase yang diimpor dari China. Menurut laporan, dia menderita penyakit yang berhubungan dengan jantung bersama dengan tekanan darah tinggi dan dirawat di Rumah Sakit Universitas Kedokteran Pyongyang. 

Cocarboxylase biasanya digunakan untuk membantu pasien yang menderita kelelahan. Akan tetapi, di Korea Utara, cocarboxylase berfungsi sebagai "obat untuk semua penyakit" yang digunakan untuk mengobati penyakit paru-paru, tekanan darah tinggi, dan bahkan infeksi yang menular.

Pemimpin Tertinggi dikatakan sangat marah mendengar kematian pejabat tepercaya.

Baca Juga: Korea Utara terima 587 ton pasokan minyak sulingan dari China selama Maret

Pria berusia 60-an itu pernah bekerja di sektor ekonomi di bawah Kim Jong Il, ayah dari Kim Jong Un.

Menurut outlet media Daily NK yang berbasis di Seoul, Pemimpin Korea Utara itu dilaporkan menyatakan kesedihannya atas kehilangan pejabat kepercayaannya.

Kim segera mengeluarkan perintah agar semua obat China dikeluarkan dari rumah sakit di Pyongyang.

Pada saat yang sama, ia memerintahkan para ilmuwan untuk menghentikan uji coba vaksin Covid-19 China dan berkonsentrasi pada produksi domestik.

Baca Juga: Korea Utara sebut benda aneh di udara bisa bawa virus corona, ini alasannya

Ini bukan pertama kalinya pemimpin Korea Utara bertindak secara sepihak untuk melarang sesuatu.

Baru-baru ini, Kim mengeluarkan undang-undang baru yang melarang gaya rambut "non-sosialis" seperti mullet.

Menurut Daily NK, Liga Pemuda provinsi mengeluarkan perintah tentang gaya rambut yang "pantas".

Dokumen tersebut mengatakan mullet dan gaya rambut tidak sah lainnya adalah "perilaku anti-sosialis" dan merupakan bagian dari kapitalisme.

Pakaian gaya Barat seperti jeans robek atau skinny, kaus oblong, serta tindik hidung dan bibir juga dilarang.

Sementara itu, para pejabat terus melarang diperdengarkannya musik pop menyusul kesuksesan band K-pop Korea Selatan seperti BTS dan Blackpink.

Selanjutnya: Kim Jong Un eksekusi mati pejabatnya karena gagal selesaikan proyek




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×