kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Mark Mobius: Investor harus simpan 10% portofolio dalam bentuk emas fisik


Senin, 09 September 2019 / 11:00 WIB
Mark Mobius: Investor harus simpan 10% portofolio dalam bentuk emas fisik
ILUSTRASI. Emas batangan


Sumber: CNBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Investor veteran Mark Mobius memprediksi bullish atas harga emas seiring adanya pemangkasan suku bunga acuan oleh bank sentral di seluruh dunia.

"Berdasarkan pandangan saya, harga emas fisik akan terus naik karena adanya lonjakan yang luar biasa atas suplai uang," kata Mobius, founding partner Mobius Capital Partners. 

"Seluruh bank sentral berupaya untuk menurunkan suku bunga acuan, mereka memompa uang ke dalam sistem. Lalu, ada juga mata uang kripto yang masuk, sehingga tidak ada satu pun yang benar-benar mengetahui seberapa banyak mata uang di luar sana," katanya kepada CNBC.

Baca Juga: Harga emas Antam terkoreksi tipis ke Rp 758.000

Melansir CNBC, di tengah ekspektasi melambatnya pertumbuhan global, bank sentral di seluruh dunia telah menurunkan suku bunga acuannya,  karena mereka berusaha untuk meningkatkan pasokan uang dalam perekonomian, mendongkrak permintaan dan memberikan dorongan untuk pertumbuhan.

Mobius merekomendasikan agar investor memegang 10% portofolio mereka dalam bentuk fisik emas, dan sisanya diinvestasikan dalam dividen yield saham. Hal ini dilakukan khususnya saat dollar AS semakin melemah. 

Dalam pandangannya, pemerintah AS, Gedung Putih Trump, tidak menginginkan penguatan dollar. 

Baca Juga: Harga emas naik tipis setelah jatuh hampir 1% pagi ini

"Mereka mencoba memperlemah posisi dollar terhadap mata uang lain dan tentunya, ini merupakan balapan menuju level dasar. Karena, semakin cepat mereka melakukannya, mata uang lain juga akan melemah," kata Mobius. 

"Orang pada akhirnya akan menyadari bahwa Anda harus memiliki emas, karena seluruh mata uang akan kehilangan nilainya," tambahnya. 

Emas dapat mempertahankan nilainya dengan semakin baik lagi ketimbang mata uang lain. Dan emas semakin mempertegas posisinya sebagai safe haven saat terjadi volatilitas di market. 

Baca Juga: Trending topic: Resesi bikin harga emas seksi, Ancaman capital outflow Indonesia

Dollar yang melemah, memicu untuk mendongkrak harga emas karena perdagangan emas di pasar global didominasi dalam dollar AS. 

"Hingga akhirnya, emas akan menjadi mata uang yang stabil," ujar Mobius. 

Bank sentral membeli emas

Bank sentral membeli emas

Data yang dirilis World Gold Council (WGC) pada tahun ini menunjukkan, adanya kenaikan permintaan dari bank sentral atas emas di tengah ketidakpastian makroekonomi global. 

Pada paruh pertama tahun ini, sesuai data WGC, bank sentral membeli 374 metrik ton emas. Angka tersebut merupakan kenaikan terbesar untuk semester pertama tahunan sejak tahun 2000 lalu. 

Baca Juga: Harga emas masih melemah 0,27% di angka US$ 1.514,91 per ons troi

"Jauh di dalam hatinya, bank sentral sangat mempercayai emas, tapi mereka tidak mau mengatakannya karena...mereka tidak akan mampu menciptakan mata uang baru," papar Mobius. 

Survei Cadangan Emas Bank Sentral 2019, yang dilakukan oleh WGC dan dirilis pada bulan Juli, juga menemukan adanya kenaikan dari permintaan bank sentral untuk emas dalam jangka pendek dan menengah.



TERBARU

[X]
×