Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - CHICAGO/WASHINGTON/NEW YORK. Maskapai-maskapai Amerika Serikat (AS) bergegas menata ulang jadwal penerbangan dan menghadapi lonjakan keluhan pelanggan setelah pemerintahan Donald Trump memerintahkan pemangkasan penerbangan di sejumlah bandara utama akibat kekurangan petugas pengatur lalu lintas udara di tengah penutupan pemerintahan terpanjang dalam sejarah.
Kebijakan yang mulai berlaku Jumat (7/11/2025) ini diperkirakan akan membatalkan hingga 1.800 penerbangan per hari, atau sekitar 268.000 kursi penumpang, menurut data Cirium. Penerbangan internasional tidak terdampak.
Baca Juga: Pemerintahan Trump Umumkan Penjualan 37 Pesawat Boeing ke Negara-Negara Asia Tengah
Menteri Transportasi Sean Duffy memerintahkan pengurangan 10% penerbangan di 40 bandara besar seperti New York, Los Angeles, dan Chicago.
Namun, FAA merevisi kebijakan menjadi pengurangan 4% penerbangan domestik mulai Jumat hingga Senin, dan meningkat menjadi 10% pada 14 November mendatang.
Maskapai besar seperti American Airlines, Delta, dan United langsung menyesuaikan jadwal. American akan membatalkan sekitar 220 penerbangan per hari, Delta sekitar 170, sementara United memangkas sekitar 200 penerbangan.
Southwest dan Alaska Airlines juga melakukan penyesuaian serupa.
Baca Juga: Putusan Kontroversial: Boeing Bebas dari Kasus Kecelakaan 737 MAX
Maskapai berupaya meminimalkan gangguan dengan menggunakan pesawat berkapasitas lebih besar dan memberi fleksibilitas bagi penumpang.
Departemen Transportasi AS menegaskan penumpang berhak atas pengembalian dana penuh, meski maskapai tidak wajib menanggung biaya hotel atau makanan.
Penutupan pemerintahan menyebabkan 13.000 petugas ATC dan 50.000 petugas keamanan bandara bekerja tanpa gaji.
Tingkat ketidakhadiran di beberapa bandara bahkan mencapai 30%, memperparah krisis tenaga kerja yang sudah berlangsung lama.
Baca Juga: Bocah Ajaib Manchester United James Overy Masuk Skuad Timnas Australia
Analis memperkirakan dampak keuangan bagi maskapai masih terbatas jika situasi pulih sebelum musim liburan Thanksgiving, meski gangguan operasional dan kenaikan tarif kemungkinan tak terhindarkan.













