kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.607.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.317   10,00   0,06%
  • IDX 7.233   -24,48   -0,34%
  • KOMPAS100 1.065   -7,05   -0,66%
  • LQ45 844   -2,59   -0,31%
  • ISSI 214   -1,99   -0,92%
  • IDX30 434   -1,19   -0,27%
  • IDXHIDIV20 518   -2,00   -0,38%
  • IDX80 122   -0,92   -0,75%
  • IDXV30 124   -0,31   -0,25%
  • IDXQ30 142   -0,53   -0,37%

Masuki Ramadhan, Yaman berjuang hadapi krisis kemanusiaan terburuk dalam 100 tahun


Jumat, 16 April 2021 / 09:59 WIB
Masuki Ramadhan, Yaman berjuang hadapi krisis kemanusiaan terburuk dalam 100 tahun
ILUSTRASI. Seorang sukarelawan membawa perlengkapan kebersihan yang disediakan oleh UNICEF di Sanaa, Yaman, Mei 2017.


Sumber: Arab News | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - LONDON. Yaman, salah satu negara Timur Tengah yang sarat akan konflik kini disebut sedang menghadapi krisis kemanusiaan terburuk dalam 100 tahun.

Badan amal untuk Yaman yang berbasis di Inggris, Muslim Hands, mencatat bahwa Yaman menghadapi kelaparan dan 80% dari 30 juta populasi mereka membutuhkan bantuan kemanusiaan.

"Uang sangat dibutuhkan untuk mencegah kelaparan. Ada kerusakan total dari sistem perawatan kesehatan dan pendidikan negara. Keamanan pangan dan perawatan kesehatan akan terpukul paling parah," ungkap Direktur Muslim Hands untuk Yaman, Abdul Rahman Hussein, seperti dikutip Arab News.

Baca Juga: WHO: Pandemi Covid-19 di Timur Tengah dan Afrika Utara bisa memburuk selama Ramadhan

Hussein juga menyayangkan kebijakan pemerintah Inggris yang memotong anggaran bantuan ke Yaman secara dramatis. Ketika bantuan yang ada saat ini belum cukup, pemotongan ini akan membuat situasi menjadi lebih buruk.

Memasuki bulan Ramadhan tahun ini, Hussein berharap akan banyak bantuan yang datang mengingat anjuran zakat yang wajib bagi umat Muslim. Diharapkan juga akan ada banyak badan amal yang memberikan bantuan.

Dikutip dari Arab News, tahun lalu Muslim Hands mengumpulkan cukup banyak bantuan selama bulan Ramadhan. Periode Ramadhan tahun ini dianggap akan lebih sulit dihadapi oleh warga Yaman di tengah kelangkaan pangan.

"Harga makanan sangat tinggi di bulan Ramadhan ini, yang berarti banyak keluarga tidak dapat menyediakan makanan. Sebelum perang, riyal Yaman adalah 214 per dolar. Sekarang mendekati 1.000 dolar," ungkap Hussein.

Baca Juga: Penduduk Irak sambut Ramadhan di bawah ancaman krisis pangan



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×