kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Mata-mata AS: Penyebaran virus corona di China, Korut, dan Rusia sulit dipetakan


Selasa, 31 Maret 2020 / 04:48 WIB
Mata-mata AS: Penyebaran virus corona di China, Korut, dan Rusia sulit dipetakan
ILUSTRASI. Petugas membersihan ruang tunggu di stasiun Wuhan. cnsphoto via REUTERS.


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Saat agen mata-mata AS berusaha untuk mengumpulkan gambaran yang tepat dari penyebaran wabah virus corona dunia, mereka menemukan celah serius dalam kemampuan mereka untuk menilai situasi di China, Rusia dan Korea Utara. Hal ini diungkapkan oleh lima sumber pemerintah AS yang akrab dengan pelaporan intelijen kepada Reuters.

Badan-badan itu juga memiliki wawasan terbatas mengenai dampak penuh pandemi di Iran, meskipun informasi tentang infeksi dan kematian di antara kelas yang berkuasa dan publik menjadi lebih tersedia di media resmi dan sosial, kata dua sumber.

Agen mata-mata AS menyebut keempat negara tersebut sebagai "target keras" karena kontrol berat negara atas informasi. Bahkan informasi ini sangat sulit didapat saat situasi dalam kondisi normal.

Baca Juga: Kabar menggembirakan, Italia mengarah pada stabilisasi dalam virus corona

Padahal, menurut sumber Reuters, penilaian akurat atas wabah negara-negara tersebut akan membantu AS dan upaya internasional untuk membatasi korban manusia dan ekonomi dari COVID-19, penyakit yang disebabkan oleh virus corona.

Badan-badan tersebut tidak hanya mencari angka yang akurat, tetapi juga untuk tanda-tanda konsekuensi politik mengenai bagaimana krisis sedang ditangani.

Baca Juga: Taiwan protes WHO karena tak bagikan informasi terkait covid-19 yang disediaannya

"Kami ingin memiliki pemahaman yang akurat dan real-time tentang di mana hotspot global berada dan di mana mereka berkembang," kata Jeremy Konyndyk, seorang ahli di thinktank Pusat Pengembangan Global, yang memimpin Kantor Bantuan Bencana Luar Negeri AS sejak 2013 hingga 2017, termasuk respons AS terhadap wabah Ebola. "Dunia tidak akan menyingkirkan benda ini sampai kita menyingkirkannya di mana-mana," tambahnya.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×