kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

McCain Kecewa Pemerintah AS Tak Menggubris Usulannya


Kamis, 16 Oktober 2008 / 09:25 WIB
McCain Kecewa Pemerintah AS Tak Menggubris Usulannya
ILUSTRASI. Kuala Tanjung Industrial Zone diekmbangkan oleh Pelindo 1 di areal seluas 3400 Ha.


Sumber: Bloomberg, Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

NEW YORK. Dalam debat final putaran terakhir yang berlangsung hari Rabu (15/10), John McCain mengungkapkan kekecewaannya. McCain bilang, ia sangat kecewa terhadap Pemerintah AS yang tidak mengindahkan usulannya mengenai pengucuran dana sebesar US$ 300 miliar. Dana sebanyak itu, menurut McCain, sedianya bakal digunakan untuk membeli kredit perumahan bermasalah.

“Yang utama, kita harus memperhatikan para pemilik rumah. Saya sangat kecewa Menteri Keuangan Paulson dan yang lain tidak menempatkan mereka sebagai prioritas utama,” jelas McCain yang merupakan kandidat calon presiden AS dari Partai Republik.

Sementara itu, kandidat Partai Demokrat Barack Obama menyetujui pandangan McCain bahwa para pemilik rumah membutuhkan bantuan. Namun ia tidak setuju dengan cara McCain menangani masalah tersebut. “Itu dapat diartikan pemberian cuma-cuma kepada pihak bank,” jelas Obama dalam debat yang digelar di Hofstra University di Hempstead, New York.  

McCain saat ini tengah berupaya untuk mengejar ketertinggalannya atas Obama dalam sejumlah poling. Di tengah kondisi krisis finansial saat ini, banyak dari warga Amerika yang lebih mempercayai cara Obama dalam menangani perekonomian. Hal itu dibuktikan oleh senator Illinois tersebut dengan  memimpin perolehan suara atas poling Bloomberg/Los Angeles Times sebesar 50% berbanding 41% atas McCain.

Perdebatan kedua kandidat dilakukan sehari setelah indeks saham acuan yaitu Dow Jones Industrial Average anjlok 7,9%. Merosotnya nilai indeks tersebut disebabkan adanya kekhawatiran bahwa rencana pemerintah AS untuk menstabilkan pasar finansial belum mampu mengakhiri krisis kredit atau mencegah perekonomian terpuruk lebih dalam lagi.

Kedua kandidat tersebut juga berdebat mengenai pajak. McCain meyakinkan bahwa ia tidak akan menaikkan tarif pajak apa pun. Mendengar hal tersebut, Obama mengatakan, jika kebijakan McCain tersebut dijalankan, akan membuat penurunan standar kehidupan 95% warga Amerika.

Mendengar jawaban Obama, McCain menjawab, “Untuk apa Anda menaikkan pajak warga Amerika pada kondisi seperti sekarang ini?”

Berdasarkan beberapa poling, warga Amerika menilai Obama lah yang keluar sebagai pemenang dalam dua debat sebelumnya.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×