Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Kelangkaan BBM di SPBU Shell Indonesia ternyata tak luput dari sorotan media asing. Bloomberg melaporkan bahwa beberapa jenis bensin Shell kini kosong di banyak daerah akibat pembatasan impor bahan bakar oleh pemerintah. Situasi ini memicu kekhawatiran soal pasokan energi dan ketersediaan BBM di Tanah Air.
Lewat artikelnya berjudul: Shell petrol stations in Indonesia run dry on supply shortages, Bloomberg mengulas situasi di mana sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Shell di Indonesia dilaporkan kehabisan stok bensin akibat gangguan pasokan yang dipicu pembatasan impor bahan bakar oleh pemerintah.
Dalam pernyataan resmi di situsnya pekan lalu, Shell menyebutkan bahwa tiga jenis bahan bakar bensin tidak tersedia di jaringan SPBU mereka di seluruh Indonesia.
Juru bicara Shell pada Selasa (7/10) mengatakan, perusahaan kini tengah berkoordinasi dengan pemerintah serta para pemangku kepentingan untuk mengisi ulang stok bahan bakar di SPBU Shell “sesegera mungkin.”
Bloomberg juga mengulas bahwa kejadian kekurangan pasokan ini bukan yang pertama kali terjadi. SPBU Shell dan BP sempat mengalami kelangkaan bahan bakar pada akhir Agustus lalu. Shell, yang sudah memperingatkan potensi gangguan pasokan sejak Januari, saat ini mengoperasikan sekitar 200 SPBU di Indonesia. Namun, kelangkaan kali ini disebut lebih luas dibanding beberapa bulan sebelumnya.
Pasokan bahan bakar di ekonomi terbesar Asia Tenggara ini memang sedang ketat. Pemerintah memberlakukan pembatasan impor bagi distributor swasta seperti Shell, BP, dan Vivo Energy, sehingga stok kerap tidak cukup untuk memenuhi permintaan domestik.
Baca Juga: Pemerintah Siapkan BBM E10, Begini Respons Industri Otomotif dan Pertamina
Bloomberg juga mengutip keterangan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), yang menyatakan bahwa Pertamina berhak mengimpor bahan bakar bagi perusahaan yang kuotanya sudah habis. Namun, setidaknya satu distributor swasta dikabarkan membatalkan pesanan impor lewat Pertamina karena masalah kualitas.
Kekurangan ini juga mendorong Pertamina mengeluarkan sejumlah tender pembelian bahan bakar tambahan pada paruh kedua tahun ini.
Berdasarkan data Bloomberg, peningkatan permintaan tersebut, ditambah gangguan kilang minyak global akibat kebakaran dan masalah teknis, mengerek margin keuntungan pengolahan minyak mentah menjadi bensin hingga melampaui rata-rata lima tahun terakhir pada September.
Keamanan pasokan energi Indonesia belakangan menjadi sorotan, terutama sejak Presiden Prabowo Subianto menggulirkan penyelidikan dugaan korupsi bernilai miliaran dolar di tubuh Pertamina.
Sejumlah pedagang minyak berbasis di Singapura diminta bekerja sama dalam penyelidikan ini. Pemerintah Indonesia bahkan sempat mengancam akan mengurangi pasokan dari hub minyak Asia tersebut, seiring upaya mengejar tokoh-tokoh industri yang diduga terlibat dalam penyimpangan perdagangan.
Tonton: Pencampuran Etanol Dongkrak Oktan BBM, Pertamax Green 95 Jadi Uji Coba Awal
Sebelumnya pada tahun ini, Shell telah sepakat menjual seluruh bisnis SPBU dan distribusi bahan bakarnya di Indonesia kepada perusahaan patungan antara Citadel Pacific (Filipina) dan Sefas Group (Indonesia).













